Hari Ketiga Ramadan, Harga Komoditi Pangan di Pasar Cisarua Merangkak Naik
BOGOR-KITA.com, CISARUA – Sejumlah komoditi pangan di Pasar Cisarua terus merangkak naik pada hari ketiga bulan suci Ramadan, terutama pada dua komoditi seperti cabai merah keriting dan cabai rawit merah.
Cabai merah keriting dijual dengan harga Rp50 ribu per kilogram dari sebelumnya hanya Rp40 ribu per kilogram.
Sementara, cabai rawit merah dijual dengan harga Rp50 ribu per kilogram dari sebelumnya hanya Rp45 ribu per kilogram.
Kepala Unit Pasar Cisarua, Mira Fatriana mengatakan, harga kedua komoditi pangan strategis tersebut mulai merangkak naik sebelum dan hari pertama puasa.
“Untuk komoditi yang lainya sih memang sudah naik lebih awal,” ujar Mira Fatriana kepada wartawan, Selasa (5/4/2022).
Meski demikian, untuk komoditi yang lain belum ada kenaikan lagi di saat bulan suci Ramadan ini seperti terigu segitiga biru masih di jual Rp9 ribu per kilogram, begitu juga dengan ayam potong broiler masih di harga Rp37 ribu per kilogram dan daging sapi dijual dengan harga Rp130 ribu rupiah per kilogram.
“Namun untuk daging ayam masih banyak pedagang nakal yang menjual Rp40 ribu per kilogram,” ungkapnya.
Selian itu, minyak kemasan masih dijual dengan harga Rp 24 ribu per liter, sedangkan minyak curah masih dengan harga Rp14 ribu perliter.
“Untuk minyak keberadaannya masih belum stabil terutama minyak curah,” pungkasnya.
Berikut harga-harga komoditi strategis di Pasar Cisarua pada hari ketiga Puasa.
Beras Medium Rp9 ribu per liter
Cabai Merah Rp48 ribu per liter
Bawang Merah Rp20 ribu per kilogram
Telur ayam broiler Rp25 ribu per kilogram
Gula pasir lokal Rp14 ribu per kilogram
Kacang kedelai Rp12 ribu per kilogram
Bawang putih Rp28 ribu per kilogram
Kacang tanah Rp30 ribu per kilogram
Cabe rawit hijau Rp30 ribu per kilogram
Tomat Rp 6 ribu per kilogram
Bawang Bombay Rp25 ribu per kilogram
Kentang lokal Dieng Rp12 ribu per kilogram
Bawang putih cutting Rp37 ribu per kilogram.
Terpisah, salah satu pedagang gorengan di sekitar Pasar Cisarua, Amir terus mengeluhkan mahalnya harga minyak curah karena berdampak pada jualannya.
“Ya bukannya gak ada untung, tapi sangat tipis sekali, saya gak berani naikin harga gorengannya, karena kalau dinaikan berdampak pada penjualan,” tandasnya. [] Danu
