Regional

Hari Ini Mulai PSBB se-Jabar, Ridwan Kamil: PSBB Bodebek Jadi Panduan

BOGOR-KITA.com, BANDUNG – Hari ini, Rabu, 6 Mei 2020, Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB tingkat Provinsi Jabar mulai diberlakukan. Sebelumnya, PSBB hanya di kawasan Bodebek dan Bandung Raya. Dengan disetujuinya PSBB Provinsi, maka semua atau 27 kabupaten kota di Jabar melaksanakan PSBB sampai 19 Mei 2020.

“Kepada bupati dan wali kota yang wilayahnya akan menggelar PSBB, yang sudah dilakukan di Bodebek dan Bandung Raya agar menjadi panduan,” ujar Ridwan Kamil saat memberikan arahan secara virtual kepada 27 bupati/wali kota, di Gedung Pakuan Bandung, Selasa (5/5/2020).

Dalam pertemuan tersebut beberapa kepala daerah di Bodebek dan Bandung Raya berbagi pengalaman kepada 17 kepala daerah tentang teknis menerapkan PSBB agar optimal. 

Kang Emil menuturkan, dalam teori PSBB salah satu yang harus diukur adalah indikator laju persebaran yang dihitung dengan angka reproduksi dasar (Ro). 

Baca juga  IWO Indramayu Latih Pelajar Buat Berita dan Video

“Jadi kalau diibaratkan mobil mah sebelum PSBB kecepatannya 100 km/jam setelah PSBB menurun jadi 60 km/ jam,” tuturnya.

Penurunan Ro ini terbukti di PSBB Bodebek dan Bandung Raya yang asalnya ada di angka 1,27 turun menjadi 1,07.

“Angka satu itu dianggap angka yang wajar satu pasien menulari satu orang tapi kalau lebih dari satu berarti potensi penularannya bisa banyak. Semoga setelah 14 hari PSBB Provinsi kecepatan penularan turun dari angka satu,” harapnya.

Dari data yang didapatnya hingga Selasa (5/5/2020) di PSBB Bodebek dan Bandung Raya kasus positif COVID-19 oleh pemudik sudah hampir tidak ada. Sebelumnya laporan kasus bawaan dari luar (imported case) di Ciamis, Kuningan, Sumedang datang dari pemudik dari zona merah.

Baca juga  DMC Dompet Dhuafa Sediakan Dapur Umum Bagi Penyintas Banjir dan Tanah Longsor Sukabumi

Kemudian pasien yang dirawat juga menurun.  “Tanggal 22 April mulai ada peningkatan jumlah pasien tapi setelah dua minggu PSBB berjalan terjadi penurunan dan puncaknya di 29 April ada penurunan 100 orang,” jelas Kang Emil.

“Sekarang rumah sakit kita makin kosong, ini berita baik juga buat dokter dan tenaga kesehatan bahwa kinerja mereka luar biasa,” sambungnya.

Tak hanya itu, tingkat kesembuhan juga hampir dua kali lipat dan angka meninggal turun yang biasanya tujuh orang per hari menjadi empat orang dalam enam hari terakhir.

“Berita baik inilah yang ingin kami hadirkan merata di semua kabupaten/ kota bahwa tren menggembirakan dari Bodebek dan Bandung Raya harus dirasakan oleh semuanya,” ucap Kang Emil

Baca juga  Ridwan Kamil Minta Bunda PAUD Lindungi Anak -Anak dari Guyuran Informasi Internet

Khusus kegiatan perekonomian, Gubernur Ridwan Kamil mempersilakan bupati/wali kota mengatur sendiri mana saja sektor yang boleh beroperasi. 

Kang Emil, sapaan akrabnya mencontohkan, Kota Bekasi dan Kabupaten Pangandaran akan berbeda urgensinya pada sektor ekonomi.

“Silakan diatur saja kegiatan ekonomi mana saja yang boleh buka karena misalnya Kota Bekasi dengan Kabupaten Pangandaran itu akan berbeda urgensinya,” ujarnya.

Terpenting menurutnya, dalam PSBB pergerakan manusia sesuai standar WHO harus di angka 30 persen. “Jadi PSBB ini dianggap berhasil secara standar WHO kalau pergerakan manusia hanya 30 persen,”kata Kang Emil dilansir dari Humas Pemprov Jabar. [] Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top