Harga Daging Ayam Melonjak di Pasar Parung
BOGOR-KITA.com, PARUNG – Harga daging ayam di pasar tradisional saat ini terus mengalami kenaikan. Menurut para pedagang di Pasar Parung, sejak akhir Oktober hingga pekan kedua bulan November, harga beli ayam dari peternakan ayam maupun dari rumah pemotongan ayam terus merangkak naik.
Basir (23) seorang pemasok daging ayam untuk para pedagang keliling mengungkapkan, naiknya harga tersebut diperkirakan karena stok ayam buras berkurang akibat pada bulan – bulan sebelumnya harga tidak stabil dan cenderung turun.
“Banyak usaha peternakan mengurangi jumlah ayam ternaknya. Rugi kalau dijual, tidak seimbang biaya bibit, pakan dan perawatan,” ungkap Basir, Selasa (17/11/2020).
Menurutnya, akibat harga daging ayam yang terus melonjak saat ini, omset penjualan terus berkurang.
Meski stok ayam tidak langka, namun terus naiknya harga beli, berimbas pada jumlah penjualan. “Saat ini harga di pemotongan, ayam karkas (murni daging) kisaran Rp26 ribu per kilogram, sedangkan ayam TB (utuh tanpa bulu) berkisar Rp28 ribu,” katanya.
Hal senada diungkapkan Nani (42), seorang pedagang ayam di kios kaki lima di Pasar Parung. Ia mengatakan, saat ini harga jual daging ayam berkisar Rp30 ribu sampai Rp32 ribu per kilogram. Pedagang tidak bisa menurunkan harga, karena untuk harga beli dari rumah potong sudah mencapai Rp28 sampai Rp29 ribu.
“Keuntungan yang kita dapat sangat sedikit, apalagi pembeli terus berkurang, karena harga yang terus tinggi. Setiap hari, kami harus menambah modal karena harga selalu berbeda – beda,” ujar Nani.
Saat dikonfirmasi, Andang Iskandar selaku Kepala Unit Pasar Parung PD Pasar Tohaga mengatakan secara umum harga – harga sembako relatif stagnan. Untuk harga daging ayam, Andang membenarkan jika hingga minggu kedua November ada di kisaran Rp30 sampai Rp32 ribu. “Kenaikan harga daging ayam terjadi sejak minggu – minggu akhir bulan Oktober kemarin,” ujarnya. [] Fahry