Bogor

Gandeng BPATP Pemkot Kenalkan Pengawet Alami untuk Pedagang

BOGOR-KITA.com – Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian (BPATP) jalin kerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Salah satu kerja sama adalah pemanfaatan teknologi vinegar air kelapa atau zat tambahan untuk pengawet alami.

Hal ini dikemukakan Kepala Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian Retno Sri Hartati Mulyandari usai melakukan audiensi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Rabu (8/8/2018).

Teknologi vinegar air kelapa adalah teknologi yang dikembangkan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian.

Vinegar air kelapa ungkapnya, merupakan pengawet alami yang dibuat melalui proses fermentasi. Pada dasarnya vinegar juga dapat dibuat dengan memanfaatkan limbah pertanian lainnya misalnya kulit pisang.

Baca juga  Sudah Bermobil, Penghuni Rusunawa Harus Keluar

“Vinegar merupakan jawaban atas kecemasan masyarakat akan jaminan keamanan pangan terkait penggunaan pengawet yang tidak aman,” katanya.

Teknologi ini ramah lingkungan dan relatif murah. Bahkan vinegar mempunyai kemampuan sebagai antimikroba

Produk teknologi ini sangat baik untuk pegadang daging dan ikan. Selain aman, cara penggunaannya pun mudah dan tidak memerlukan waktu yang lama. Cukup mencelupkan daging/ikan selama 2 menit pada larutan vinegar, maka daya simpan daging/ikan bisa mencapai 12 jam.

Menurut Retno, teknologi Invansi ini perlu dilakukan agar bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat. Vinegar tidak berbahaya justru ada manfaatnya karena dari air kelapa.

Kegiatan berikutnya yaitu pemanfaatan limbah sayuran. Limbah ini berasal dari limbah Pasar Bogor yang digunakan untuk pakan ternak kelinci. Diharapkan Limbah pasar ini bisa dikolaborasikan dengan Dinas Pertanian (Distan) Kota Bogor dan PD Pasar Pakuan Jaya (PD PPJ) Kota Bogor.

Baca juga  Kendalikan Inflasi, DinKUKM Dagin Kota Bogor dan Warkum Gelar Pasar Murah

Retno berharap, agenda ini segera bisa diimplementasikan dan selama kegiatan berlangsung akan dikawal oleh para peneliti dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian.

“Kerjasama yang lain kita akan coba kembangkan kolaborasi yang intensif pada masyarakat umum,” katanya. [] Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top