Kab. Bogor

Dua Kelompok Tani di Rumpin Panen Jagung

BOGOR-KITA.com, RUMPIN – Setelah menanam, menunggu dan merawat tanaman jagung hibrida, Kelompok Tani (Poktan) Harapan Maju, di Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, akhirnya dapat melakukan panen.

“Namun hasil panen jagung petani saat ini sedikit menurun dibandingkan hasil panen sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya serangan hama tikus dan bulay. Meski para petani sudah berupaya untuk melakukan penanganan serangan hama tersebut,” ungkap Restu Daniel, petugaa penyuluh pertanian Desa Sukasari, Kamis (20/1/2022).

Sementara Mad Enoh Ketua Poktan Harapan Maju mengatakan, meskipun hasil panen berkurang karena adanya tanaman jagung hibrida yang terserang hama, namun para petani masih bisa memetik hasil biarpun tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Baca juga  Ketum Masata Kunjungi Ecovillage Palayangan di Desa Banjarwaru, Ciawi

“Kami para petani tetap harus bersyukur, karena harga jual jagung hibrida saat ini masih bertahan di angka 5.000 rupiah per kilogram. Jadi kami masih tetap dapat keuntungan,”‘ ucap Mad Enoh.

Pada waktu bersamaan, Poktan Warga Tani Desa Kertajaya Kecamatan Rumpin, juga melakukan panen jagung kristal (jomposit). Hasil panen jagung kristal Poktan Warga Tani cukup memuaskan.

Hal ini dituturkan Anta, Ketua Poktan Warga Tani yang mengaku bahwa dirinya dan semua anggota Poktan Warga Tani sangat bersyukur atas jumlah hasil panen jagung kristal di tahun ini.

“Hasil panennya cukup memuaskan dan saya bersama para petani lain optimis, hasil panen selanjutnya akan lebih memuaskan dan berlimpah,”‘ imbuhnya.

Baca juga  PJU di Jalan Prada Samlawi Rumpin Terbentur Anggaran

Sementara Dido, PPL Desa Kertajaya menyampaikan, bahwa penanaman jagung komposit di Poktan Warga Tani Kertajaya merupakan tanaman perdana dan dibiayai secara swadaya. Sejak awal, disosialisasikan tanaman jagung kristal (komposit), para petani yang tergabung di Poktan Warga Tani sangat antusias.

“Jagung kristal merupakan jagung yang digunakan untuk pakan ternak burung merpati. Meski kebutuhan pasar tidak sebesar jagung hibrida, namun harga jagung kristal dua kali lipat harganya dari harga jagung hibrida, yaitu berkisar 8.000 rupiah per kilogram.” tutur Dido.

Laeliana, selaku PPK di Kecamatan Rumpin menambahkan, secara umum di tahun 2022 ini di wilayah Kecamatan Rumpin akan dilakukan pengembangan tanaman jagung seluas 35 hektare. Hal ini, lanjut Leli, seiring dengan program dan rencana dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan.

Baca juga  Kebakaran Di Mekarsari Rumpin, Satu Rumah Hangus

Masih kata wanita yang akrab disapa Leli ini, petani sudah mulai tertarik menanam jagung, karena harga jual yang cukup stabil. Apalagi ditunjang ketersediaan alat mesin pertanian berupa traktor roda empat dan alat pemipil jagung, yang merupakan bantuan dari Dinas Tanaman pangan Hortikultura dan Perkebunan.

“Pemasaran hasil panen juga sangat mudah dan terjamin, karena kelompok tani sudah bermitra dengan perusahaan pakan ternak. Hanya satu kendala yang sering dihadapi para petani adalah ketika musim hujan datang, karena para petani kesulitan dalam pengeringan jagung,” pungkas Leli.[] Fahry

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top