Dua Kali PT Adhi Karya Bikin Pipa Milik Tirta Pakuan Bocor, Bima Arya: Jangan Sampai jadi Persoalan Hukum
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Wali Kota Bogor Bima Arya memberi peringatan pelaksana proyek double track atau rel ganda Bogor-Sukabumi PT Adhi Karya Persero Tbk agar lebih berhati-hati dalam melakukan pengerjaan sebelum jadi persoalan hukum.
Hal itu dikarenakan pengerjaan double track tersebut sudah dua kali mengakibatkan pipa air minum milik Perumda Tirta Pakuan mengalami kebocoran sehingga merugikan sekitar 70 ribu pelanggan.
Untuk itu, Bima Arya mengundang PT Adhi Karya dan Perumda Tirta Pakuan ke Balai Kota Bogor untuk memberikan klarifikasi terkait insiden bocornya pipa air milik Perumda Tirta Pakuan tersebut.
“Saya undang untuk klarifikasi. Saya sampaikan PT Adhi Karya ini sudah sangat merugikan pelanggan Perumda Tirta Pakuan, sudah dua kali kejadian merugikan pelayanan publik. Jangan sampai terjadi lagi. Saya minta atensi betul supaya tidak terjadi lagi dan masuk ke ranah hukum. Ke depan jangan sampai jadi persoalan hukum,” ucap Bima kepada wartawan, Jumat (8/10/2021).
Bima mengatakan, jika terjadi kembali insiden yang sama, sangat mungkin menimbulkan persoalan hukum.
“Bisa saja pelanggan Perumda Tirta Pakuan yang gugat, atau kami (Pemkot Bogor). Jangan sampai ke sana, makanya harus ada langkah antisipasi,” tegasnya.
Bima memaparkan, setelah dilakukan pemetaan antara PT Adhi Karya dan Perumda Tirta Pakuan, ia juga mendapati ada lima titik yang berpotensi menimbulkan persoalan yang sama. Bima pun mewanti-wanti agar ada langkah taktis pencegahan dan mesti dikerjakan lebih dulu agar tidak terjadi insiden yang sama atau bahkan lebih buruk dampaknya bagi publik di Kota Bogor.
Menurutnya, beberapa lokasi seperti titik tempat kebocoran yang lalu, merupakan lokasi yang sangat rawan dari segi kontur dan lanskap. Ada pipa milik Perumda Tirta Pakuan yang berhimpitan dengan kegiatan. Sehingga sangat mungkin terjadi kesalahan teknis atau human error hingga force majure.
“Ada langkah taktis dari PDAM dan pelaksana. Pertama itu pemetaan, hasilnya ada lima titik rawan yang harus cepat lebih dulu dikerjakan. Kedua, segera melakukan langkah-langkah pencegahan,” katanya.
Setelah disepakati ada sistem mitigasi, lanjut Bima jika terjadi insiden kembali sudah jelas tugas masing-masing stakeholder dan ada koordinasi intens saat terjadi sesuatu hal untuk kemudian dikomunikasikan ke publik dengan cepat dan masyarakat bisa tahu persoalan yang terjadi.
“Kalau ada peristiwa lagi, siapa berkoordinasi dengan siapa dan melakukan apa, itu sudah jelas. Jangan sampai pelayanan publik terganggu lama. Lalu ada koordinasi intens, kalau terjadi suatu hal itu komunikasikan ke publik dengan cepat, jadi publik tahu persoalannya,” papar Bima.
Di lokasi yang sama, Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Pakuan, Rino Indira Gusniawan menegaskan bahwa pihaknya sudah beberapa kali survei untuk menginventarisasi aset-aset milik Tirta Pakuan di sekitaran proyek double track.
Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan pemetaan dan klasterisasi titik mana saja yang harus diperhatikan secara khusus karena berpotensi mengganggu kelancaran pasokan air ke pelanggan.
Perumda Tirta Pakuan juga terus melakukan kerjasama dengan pelaksana untuk update terus mana yang berpotensi timbulkan gangguan.
“Ada yang sudah kita identifikasi, ada beberapa yang kita bisa lakukan pencegahan. Seperti potensi longsoran, misalnya saat lewat alat berat yang berpotensi sebabkan penurunan tanah, kita bisa antisipasi. Namun ada beberapa hal lain yang tidak bisa kita lakukan karena ada yang menimpa pipa kita dan lainnya. Ada satu lagi ketika kita terpaksa harus memutus aliran air, tapi semua kita coba agar dampaknya bisa seminimal mungkin ke pelanggan,” jelas Rino.
Sementara, General Manager (GM) Departemen Perkeretaapian PT Adhi Karya Persero Tbk Isman Widodo menuturkan, bahwa secara prinsip pelaksana akan mendukung rencana dari wali kota dan direksi Perumda Tirta Pakuan. Pihaknya juga mengklaim untuk selanjutnya akan terus kerjasama untuk antisipasi.
“Kita akan dukung rencana pak wali dan pak dirut (Perumda Tirta Pakuan). Selanjutnya kita akan selalu kerjasama untuk antisipasi dan secara cepat dalam bertindak,” tuturnya. [] Ricky