Dua Dewan Dapil 6 Komitmen Desak Pembangunan Terminal Parung
BOGOR-KITA.com, PARUNG – Kondisi kemacetan yang kerap terjadi di wilayah Parung dan sekitarnya, kembali menjadi sorotan publik. Terlebih intensitas kendaraan angkutan umum di jalan utama sangat padat dan banyak.
Warga di kecamatan Parung pun kembali menyuarakan secara tegas tuntutan bagi Pemkab Bogor dan Pemprov Jabar guna merealisasikan rencana pembangunan Terminal Parung yang lama didiamkan.
“Sudah banyak janji, banyak survey yang dilakukan soal rencana pembangunan terminal Parung. Tapi hingga saat ini, itu semua sebatas janji tanpa bukti,” ungkap Ketua PK KNPI Parung Fikar Khaerul Fahmi, Kamis (9/02/2023).
Sebagai informasi, di sekitar tahun 2018, Ridwan Kamil yang ketika itu menjadi Calon Gubernur Jawa Barat, berjanji akan mengakomodir aspirasi dari masyarakat Kecamatan Parung yang menuntut agar ada pembangunan terminal di wilayah tersebut.
Bahkan, beberapa waktu setelah itu, ada berbagai informasi terkait rencana dari realisasi pembangunan Terminal Parung yang akan menelan biaya sekitar Rp. 30 miliar dan akan dilakukan pihak ketiga.
“Namun kenyataannya hingga saat ini, itu semua tidak pernah ada dan terwujud. Bahkan seolah dilupakan atau terlupakan tanpa ada kejelasan yang pasti,” cetus Bule sapaan akrabnya.
Menerima berbagai keluhan dan aspirasi dari masyarakat terkait pembangunan Terminal Parung, dua anggota legislatif dari Dapil 6 Kabupaten Bogor, berjanji akan berjuang dan mengawal usulan tersebut agar segera diwujudkan.
“Saya ini asli warga Parung. Komitmen saya sangat jelas, berjuang untuk dapat mewujudkan tiga usulan utama warga masyarakat Parung, yaitu pertama soal RSUD Parung, penataan di Pasar Parung dan pembangunan terminal Parung,” ujar Atma, Anggota DPRD dari Fraksi PKS.
Ia menegaskan, akan terus mendesak Pemkab Bogor dan Pemprov Jabar agar rencana pembangunan terminal Parung bisa menjadi salah satu agenda prioritas yang harus diwujudkan/direalisasikan.
“Kalau tidak bisa dibangun terminal tipe A, setidaknya tipe B. Terminal Parung ini kebutuhan masyarakat guna mengurai kemacetan dan solusi bagi penataan angkutan umum. Saya akan berjuang sesuai kemampuan dan kewenangan,” tegas Atma.
Komitmen serupa ditegaskan pula oleh anggota DPRD dari PPP, Edi Kusmana Surya Atmaja yang berjanji akan terus mengawal dan memperjuangkan adanya aspirasi warga soal terminal Parung.
Menurut anggota Komisi 1 DPRD ini, dari analisis yang didapat, kemacetan di Parung karena ada dua sebab, pertama karena lebar jalan yang kurang luas dan banyaknya angkutan. Lalu tidak adanya terminal. Sedangkan solusi untuk hal itu membutuhkan anggaran biaya besar.
“Namun bukan berarti solusi itu tidak mungkin dilakukan. Selalu ada solusi jika semua pihak mau memberi atensi dan dukungan yang kuat. Makanya kami di DPRD akan terus berjuang untuk adanya pembangunan terminal Parung tersebut,” pungkas Eksa sapaan akrabnya. [] Fahry