BOGOR-KITA.com, BANDUNG – Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), adakan kunjungan ke Dinas Pendidikan (Disdik) provinsi Jawa Barat (Jabar). Pembahasan mengenai pendidikan di Jabar, khususnya pada bidang sekolah menengah kejuruan (SMK). Kegiatan ini berlangsung di Kantor Disdik Jabar, Bandung, Rabu (26/2/2020).
Dalam penjelasan kepada Komisi V DPRD Sumsel, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMK (PSMK) Disdik Jabar, Deden Saiful Hidayat, program pengembangan revitalisasi SMK, khususnya SMK bidang keahlian kepariwisataan.
“Kemudian pembahasan tentang penyesuaian kurikulum, kerjasama industri dan daya serap lulusan. Serta membahas juga program unggulan pendidikan di Jabar,” jelas Deden, melalui telepon selulernya kepada BOGOR-KITA.com.
Dikatakannya, di hadapan anggota DPRD Sumsel tersebut, disampaikan juga tentang penanganan insentif guru Non PNS di sekolah, termasuk bantuan ke sekolah swasta. Terkait standar guru dan tenaga kependidikan (GTK) serta sarana prasarana. Saat ini, antara lulusan perguruan tinggi dan kebutuhan sekolah masih tidak seimbang, maksudnya antara program studi dengan program atau jurusan di SMK, kata Deden.
“Disdik Jabar terus berupaya dengan perguruan tinggi agar permasalahan tersebut bisa teratasi,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi V DPRD Sumsel, Susanto Adjis, mengaku tertarik dengan kurikulum yang telah diterapkan SMK di Jabar. Karena, penerapan kurikulum SMK di Jabar terintegrasi dengan dunia usaha dan industri.
Menurut Susanto, hal ini penting karena dapat menyerap tenaga yang dihasilkan SMK sesuai keahlian yan dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri. Selain itu, SMK dengan kearifan lokal dapat menjadi referensi untuk Sumsel.
“Karena, di Sumsel banyak daerah yang dijadikan objek pariwisata. Saya harap, program tersebut dapat memaksimalkan potensi lokal yang ada,” pungkasnya.[]Roni