DPRD Kota Bogor Desak Pemkot Ambil Langkah Strategis Hadapi Tarif Impor Baru AS
BOGOR-KITA.com, BOGOR – DPRD Kota Bogor merespons serius kebijakan tarif impor sebesar 32 persen yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap produk asal Indonesia, termasuk produk dari pelaku UMKM Kota Bogor.
Anggota Badan Anggaran DPRD Kota Bogor, Dedi Mulyono, menekankan perlunya langkah cepat dan strategis guna melindungi keberlangsungan usaha UMKM yang tengah berkembang, khususnya yang berorientasi ekspor.
“Ini bukan sekadar tantangan biasa. Tarif impor baru dari AS tentu akan berdampak signifikan pada pelaku UMKM kita yang telah menembus pasar internasional. Pemkot, dalam hal ini Dinas KUKMDAGIN, harus segera turun tangan memberikan pendampingan dan dukungan penuh,” ujar Dedi pada Selasa (8/4/2025).
Dedi mengungkapkan, saat ini terdapat lebih dari 78.000 pelaku UMKM di Kota Bogor. Pada tahun 2023, nilai ekspor mereka mencapai USD 8,53 juta, dengan 65 UMKM sukses menembus pasar global lewat produk unggulan seperti makanan sehat (tempe dan keripik), keramik, hingga alas kaki.
Namun, dengan diberlakukannya tarif baru oleh AS, keberlanjutan usaha ekspor tersebut berada dalam tekanan.
“Jika tak segera diantisipasi, dampaknya bisa meluas, termasuk potensi penutupan usaha dan meningkatnya angka pengangguran,’ katanya.
Untuk itu, Dedi mendorong Pemkot mempercepat pelaksanaan berbagai program strategis, seperti diversifikasi pasar ekspor ke kawasan ASEAN, Timur Tengah, dan Eropa.
Ia juga menyoroti pentingnya penguatan kompetensi pelaku UMKM melalui pelatihan serta pendampingan, dan percepatan optimalisasi teknologi digital guna memperluas jangkauan pemasaran global.
Tak hanya itu, Dedi juga meminta Pemkot untuk aktif berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan kementerian terkait guna memperjuangkan kebijakan khusus bagi UMKM terdampak kebijakan tarif tersebut.
“Kami optimistis, dengan sinergi semua pihak, UMKM Kota Bogor tak hanya bisa bertahan, tapi juga tumbuh semakin kuat di pasar internasional,” tegas politisi Fraksi PKS ini.
Dedi menegaskan, DPRD akan terus memantau kondisi ini secara intensif demi memastikan perlindungan nyata bagi para pelaku UMKM.
“Kita akan terus pantau situasinya agar dampaknya bisa diantisipasi sedini mungkin,” pungkasnya. [] Ricky