Nasional

Dosen IPB University Menyebut Prediksi Kehilangan Hasil Panen Akibat Serangan Hama dan Penyakit Kian Penting

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Indonesia mulai memasuki musim tanam di tahun ini. Petani harus bergerak ekstra agar terhindar dari gagal panen, terutama di tengah musim yang tidak menentu sehingga dapat meningkatkan risiko serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan penyakit.

Dr Ali Nurmansyah, dosen IPB University dari Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, mengatakan serangan hama dan penyakit tanaman memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap tanaman termasuk penurunan hasil panen. Ia menyebut, menurut laporan Food and Agriculture Organization (FAO) tahun 2021, serangan penyakit tanaman dan hama menurunkan produksi tanaman global hingga 40 persen.

Setiap tahun, katanya, kerugian ekonomi global ditaksir mencapai lebih dari 220 miliar dolar akibat penyakit tanaman. Nilai tersebut masih ditambah dengan kerugian akibat serangga invasif yang mencapai 70 miliar dolar.

Baca juga  Danrem 061/SK Minta Masyarakat Kota Bogor Pakai Masker dengan Benar

“Cuaca yang tidak menentu terkait pemanasan global menciptakan kondisi ideal bagi serangga hama,” kata Dr Ali Nurmansyah, Ketua Departemen Proteksi Tanaman IPB University.

Ia melakukan survei langsung di wilayah Sumba Timur yang mengalami ledakan hama belalang kembara di lahan padi dan jagung. Ledakan hama ini telah terjadi di beberapa kecamatan yang mengakibatkan gagal panen.

Dari kasus tersebut, dosen IPB University itu melanjutkan, “Analisis dan pemodelan kehilangan hasil tanaman sebagai sistem peringatan dini sangat penting untuk perlindungan tanaman sehingga kerugian hasil tanaman dapat ditekan.”

Lebih lanjut ia  menjelaskan, analisis secara umum dilakukan untuk mengetahui penyebab dan mekanisme kehilangan hasil, keputusan pengendalian OPT, perencanaan produksi, serta alokasi sumber daya logistik dan manusia di musim yang akan datang. Perbedaan hasil optimum dan hasil aktual panen dapat menggambarkan faktor hama dan penyakit. Kedua nilai tersebut digunakan FAO untuk merumuskan kehilangan hasil.

Baca juga  Pemuda di Puncak Tewas Diduga Gantung Diri, Tulis Pesan Ini

“Serangan OPT dapat menimbulkan luka pada tanaman dan mempengaruhi kesehatan tanaman. Ujungnya dapat menyebabkan kehilangan hasil karena banyak tanaman yang rusak atau mati,” tambahnya dalam Webinar dan Bimbingan Teknis ProPakTani dengan tema “Pengelolaan OPT, Menyongsong Musim Tanam 2022” yang digelar oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, 18/4/2022.

Ia melanjutkan, semakin tinggi intensitas serangan OPT, maka luka pada tanaman semakin banyak. Hubungan ini bernilai positif sehingga kehilangan hasil semakin tinggi apabila serangan OPT meningkat. Sedangkan, hubungan tingkat kerusakan dan hasil panen bernilai negatif. Artinya, semakin tinggi tingkat kerusakan tanaman, hasil panen akan semakin menurun.

“Kehilangan hasil panen ini dapat berupa kehilangan biomassa, kehilangan kosmetik (penampilan), dan estetik (keindahan). Keempat jenis kehilangan ini tentu akan menyebabkan kehilangan finansial,” tambahnya.

Baca juga  CIMB Niaga Buka Pendaftaran Program Beasiswa Periode 2021-2023

Terkait penentuan kehilangan hasil, ia menjelaskan, penentuan kehilangan hasil dapat dilihat dari empat level yakni petakan, hamparan, wilayah, dan nasional. Kehilangan hasil tanaman juga memiliki batasan yakni kuantitatif dan kualitatif. Biasanya, yang dilihat hanya segi kuantitatifnya saja, namun seharusnya mencakup keduanya.

“Kita perlu menganalisis prediksi kehilangan hasil berdasarkan indikator-indikator yang berkaitan dengan serangan hama dan penyakit maupun berkaitan dengan terjadinya kehilangan hasil,” tambahnya.

Dosen IPB University itu menyebut, pemodelan prediksi kehilangan hasil seharusnya tidak hanya memasukkan tingkat serangan OPT saja, namun memasukkan praktek budidaya tanaman dan kondisi lingkungan biotik maupun abiotik.  Ia menilai, masih belum banyak dilakukan analisa hubungan yang lebih komprehensif. [] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top