Kab. Bogor

Dosen IPB Sarankan Sarjana Baru Rambah Sektor Pertanian

Dr Muhammad Findi, dosen IPB University bidang Ekonomi Politik - Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM

BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Pengangguran dapat terjadi secara struktural karena tidak memenuhi persyaratan untuk menjadi pekerja. Pengangguran juga dapat terjadi secara friksional karena ketidaktepatan waktu antara lulus dengan jadwal lowongan pekerjaan atau karena ketidakcocokan jenis pekerjaan.

Sebagai solusi, Dr Muhammad Findi, dosen IPB University bidang Ekonomi Politik – Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University ,mendorong sarjana baru untuk merambah sektor pertanian.

“Pertanian menjadi sektor yang tepat dalam membantu menanggulangi terkait permasalahan ekonomi dan pengangguran,” kata Dr Muhammad Findi, dalam rilis dari IPB University kepada BOGOR-KITA.com, Selasa (15/12/2020).

Dr Muhammad Findi mengatakan, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia dalam lima tahun terakhir ini (2016-2020) rata-rata 5,2 persen.

Baca juga  Pemkab Bogor Siap Puskesmas Jadi Simpul Testing, Tracing, Treatment

Persentase ini masih moderat, namun angka tersebut masih di atas tingkat pengangguran alamiah yang berkisar 2-3 persen.
Ia menambahkan, meskipun masih moderat, apabila pengangguran ini tidak ditanggulangi maka dapat berbahaya, utamanya pada masa pandemi COVID-19.

Adapun bentuk sosial safety net yang dilakukan oleh pemerintah adalah terus memberikan bantuan langsung non tunai dan yang paling utama adalah pemerintah harus segera membuka lapangan pekerjaan baru.

“Tanggung jawab negara adalah pemerintah wajib membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan mutu pendidikan dan kesehatan untuk mereduksi tingkat pengangguran, sehingga dapat mewujudkan sumberdaya manusia yang jujur dan berkualitas,” ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tiga kuartal pertama tahun 2020 adalah minus 3,49 persen.

Baca juga  96 Lulusan Dokter Hewan IPB University Diambil Sumpah

Hal ini menunjukkan perekonomian Indonesia masih mengalami resesi dan memerlukan pendorong pertumbuhan ke arah yang positif selama masa pandemi COVID-19.

Menurutnya, pertanian menjadi sektor yang tepat dalam membantu menanggulangi terkait permasalahan ekonomi dan pengangguran.

“Pertumbuhan Produk Domestik Bruto berdasarkan lapangan usaha, pada tahun 2020 hanya sektor pertanian yang tumbuh positif yakni 2,15 persen, sedangkan sektor pertambangan, industri pengolahan, konstruksi dan perdagangan, rata-rata tumbuh negatif 4,4 persen. Artinya, pemerintah harus memberikan stimulus yang besar pada sektor pertanian berupa subsidi atau juga insentif kepada para pelaku bisnis baru, petani dan pekerja baru,” tuturnya

Dr Findi pun memotivasi para lulusan baru termasuk lulusan IPB University agar merambah dunia pertanian, baik pada sektor hulu maupun sektor distribusi dari hulu ke hilir.

Baca juga  Pangandaran Dapat Rp85 Miliar dari Jabar untuk Bangun Jembatan Karang Tirta

Hal ini disebabkan sektor pangan merupakan sektor yang paling penting bagi kehidupan karena merupakan kebutuhan pokok.
Ia juga menyampaikan apabila pemerintah tidak mampu menanggulangi pengangguran pada saat COVID-19, maka bukan hanya pada masalah ekonomi saja tetapi juga akan berdampak pada persoalan sosial dan keamanan.

“Dikhawatirkan akan terjadi pergesekan antara elit masyarakat dan lapisan bawah, bertambahnya angka kriminalitas dan juga suhu keamanan yang memanas sehingga muncul ketidakpercayaan publik kepada pemerintah dan permasalahan politik juga tidak boleh diabaikan,” tandasnya. [] Admin

 

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top