Kota Bogor

DK3B Diminta Menjadi Fasilitator, Inovator dan Inspirator Bagi Generasi Muda

BOGOR-KITA.com – Sesuai dengan amanat Walikota Bogor untuk segera membuat perencanaan kedepan, Dewan Kesenian Kebudayaan Kota (DK3B) Bogor menggelar pra Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Sabtu pagi (05/08/2016). Forum Grup Diskusi (FGD) yang berlangsung di Ruang Paseban Sribaduga, Balaikota ini mengundang Kepala Bappeda Kota Bogor dan seniman untuk menghasilkan grand design pelaksanaan kebudayaan dan kesenian di Kota Bogor.
Walikota Bogor Bima Arya dalam kesempatan tersebut mengatakan, kebudayaan merupakan kerangka besar dalam konteks pembangunan dan perubahan. Hal tersebut karena adanya korelasi pembangunan perubahan pada sebuah kebudayaan. “Peradaban panjang ditopang dari kebudayaan yang kuat. Berkaitan dengan kebudayaan ada tiga hal penentu akselerasi perubahan pembangunan yakni struktur, kultur dan aktor,” ungkap Bima.
Orang-orang yang percaya pada struktur berpendapat bahwa perubahan dimulai dengan memperkuat kelembagaan dan perubahan sistem. Bagi yang percaya perubahan ada pada kultur (kebiasaan), ruang lingkupnya lebih luas lagi. Sementara yang bermazhab perubahan dibentuk dari aktor (pemimpin) berasumsi bahwa sebuah sistem, kebiasaan, dan peraturan dibawa dari pemimpin yang dapat menentukan segalanya.
“Banyak negara besar karena ada pemimpin yang menguatkan sistem dan kultur,” jelas Bima.
Bima percaya, ketiga faktor tersebut dapat dilakukan DK3B. Ia menitip beberapa agenda besar pada FGD tersebut. Seperti menjadikan DK3B sebagai fasilitator kebudayaan di Kota Bogor, menghidupkan sanggar, menyemarakan event, dan merangkul seniman. Selain itu, ikut merangkul anak muda sebagai inovator agar tidak terjebak dalam hal kontemporer saja. “Terakhir, jadilah inspirator yang tidak hanya dilihat tetapi dirasakan dan dikokohkan ke generasi selanjutnya,” tandas Bima.
Ketua DK3B Bogor Usmar Hariman menjelaskan, FGD ini sebagai rangkaian dari musyawarah kedua dan pengukuhan DK3B periode 2015 – 2020. FGD yang dihadiri inohong kebudayaan ini untuk lebih memantapkan butir-butir naskah yang sudah didiskusikan beberapa lalu baik dari Bappeda maupun Disbudparekraf dalam memberi implementasi kebudayaan.
“Minimal dari FGD ini kami mendapatkan grand design inovasi baru dalam kebudayaan dan kesenian di Kota Bogor, ” ujar Usmar. [] Admin

Baca juga  Najamudin Cup Bangun Semangat Generasi Muda
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top