Kab. Bogor

Disimpan Lama, Ini Cara Menjaga Mutu Daging di Masa Pandemi

BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Masa pandemi membuat masyarakat banyak membeli daging untuk disimpan di rumah.  Karena banyak daerah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), akhirnya bahan makanan seperti daging banyak dibeli dan disimpan dalam waktu yang lama.

Dalam keterangan tertulis dari IPB University kepada BOGOR-KITA.com, Kamis (7/5/2020), Dr Tuti Suryati, dosen IPB University dari Fakultas Peternakan, mengatakan, proses penyimpanan yang kurang tepat membuat daging mengandung senyawa beracun dan berbahaya jika dikonsumsi.

“Senyawa toksik dapat muncul dalam proses pemilihan hingga pengolahan daging dengan proses yang kurang tepat. Senyawa tambahan yang muncul saat pengolahan ini berbahaya untuk tubuh. Mutu dan kualitas daging juga harus dijaga, agar nilai gizi daging tetap terjaga hingga dikonsumsi,” ujar Dr Tuti.
Menurutnya, ada empat strategi untuk menjaga mutu daging. Proses pengolahan merupakan kunci utamanya.

Baca juga  Pj Bupati Bogor Pimpin Rakor Pengendalian Inflasi Tingkat Kabupaten Bogor

Stategi pengolahan yang pertama, pilih daging yang diproses dari peternakan hingga pemotongan dan distribusinya dilakukan dengan mengikuti prosedur. Pilih daging yang yang diproses dari peternak atau rumah potong hewan yang baik. Daging yang baik berwarna merah dan beraroma segar.

“Kedua, pilih bagian daging sesuai dengan kebutuhan konsumsi dan jenis pengolahan yang dilakukan. Setiap bagian daging memiliki tekstur yang berbeda, daging untuk masak rendang harus dibedakan dengan daging untuk gulai,” katanya.

Ketiga, melakukan pengolahan daging dengan higienis. Sebelum memegang daging, pastikan sudah mencuci tangan dengan bersih. Bakteri di tangan membuat daging akan lebih cepat rusak. Selain itu, cuci daging dan peralatan masak dengan bersih, hal ini juga memengaruhi kualitas daging.

Baca juga  HJB ke-538 di Masa Pendemi: Refleksi Menghadapi Masa Sulit

Selanjutnya, saat mengolah daging gunakan suhu dan lama pemanasan secukupnya. Suhu optimalnya sekitar 70 derajat celsius, jika terlalu panas akan memicu terbentuknya senyawa toksik yang berbahaya bagi kesehatan. Terakhir, gunakan bumbu dan bahan yang kaya antioksidan untuk mengolah daging.

“Virus COVID-19 bisa bertahan di benda padat, salah satunya daging. Penyebaran virus ini sangat mungkin melalui bahan pangan. Perlu upaya ekstra untuk menjaga bahan pangan yang dibeli aman dan higienis serta terhindar dari virus. Pemerintah perlu memberikan edukasi kepada para penjual daging di pasar tradisional dalam proses pemotongan daging,” ujarnya. [] Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top