BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Divisi Advokasi Perhimpunan Advokat Indonesia Cabang Kabupaten Bogor yang saat ini sedang mengadvokasi kasus kematian Noven siswa SMK Branangsiang mendesak kepolisian segera mengungkap kematian Noven dan berencana terus membangun komunikasi dengan keluarga almarhum Noven.
Komunikasi dengan keluarga korban bertujuan membangun sinergi dalam mengadvokasi kasus kematian Noven.
Gregorius B. Djako, Kepala Divisi Advokasi DPC Peradi Kabupaten Bogor yang ditemui di sela – sela Pelantikan Pengurus DPC Peradi Kabupaten Bogor Senin (20/1/2020) kepada BOGOR-KITA.com menjelaskan bahwa konsentrasi advokasi kasus Noven selain intens mendesak kepolisian Polres Bogor Kota untuk selalu menginformasikan perkembangan penyelidikan dan penyidikan atas kasus kematian Noven kepada masyarakat karena kasus ini adalah Publik Interest Case , Advokasi DPC Peradi juga akan menggalang pecinta keadilan di Kota dan Kabupaten Bogor untuk tetap semangat mengawal kasus ini hingga polisi dapat menetapkan tersangka nya . “Saat ini kami sedang membangun komunikasi dengan keluarga almarhumah Noven, supaya keluarga bisa bersama masyarakat pencari keadilan bersama – sama menuntaskan kasus ini,” ungkap Gregg, advokat yang selalu hadir dalam pembelaan masyarakat yang termarjinalkan secara hukum dan ekonomi di Bogor.
Sebagai informasi, tepatnya 8 Januari 2019 yang lalu atau tepat satu tahun yang lalu Andriana Yubella Noven Cahya (18) atau yang biasa dikenal dengan Noven, siswa kelas XII SMK Maria Fatima Baranangsiang tewas meregang nyawa ditikam oleh orang tidak dikenal di lorong belakang masjid Raya Kota Bogor di kawasan Baranangsiang, Yubella Noven yang akrab disapa Noven ditikam oleh orang tidak dikenal saat menuruni anak tangga dalam perjalanan pulang sekolah. Kematian Noven meninggalkan tanda tanya besar bagi masyarakat Kota Bogor dan pencari keadilan mengingat pelaku penikaman terekam secara jelas di CCTV yang terpasang dan berada di lokasi tersebut.
Bahkan setahun sejak kematian Noven, Polres Bogor Kota pun seperti tidak memiliki kemampuan untuk mengungkap pelaku pembunuhan dan mengetahui motif yang melatarbelakangi penikaman Noven.
Polres Kota Bogor sebagaimana informasi yang beredar dimasyarakat mengklaim telah melibatkan FBI (agen intelijen federal Amerika Serikat) untuk mengungkap pelaku yang terekam dalam CCTV yang beredar luas di masyarakat, namun upaya tersebut sepertinya gagal mengungkap pelaku penikaman. Polisi ternyata tidak mampu membuka tabir dan misteri yang menutupi kasus ini hingga setahun berlalu.
Bahkan beredar informasi di masyarakat kasus kematian Noven sulit diungkap karena terduga pelaku dibekingi oleh oknum orang “kuat” yang juga seorang imam dari kalangan Gereja Katolik Bogor yang sangat berpengaruh di antara tokoh lintas agama di kota Bogor. “Jadi untuk mengakhiri berbagai spekulasi atas kematian Noven di masyarakat dan tidak menjadi infomasi yang menyesatkan, Polres Kota Bogor harus segera menetapkan tersangkanya, karena bukti rekaman CCTV dan pendalaman akan berbagai keterangan dari kawan – kawan dan keluarga almarhumah Noven sudah cukup untuk membongkar kasus ini,” ungkap Gregg menambahkan. []Press release Bidang Advokasi DPC Peradi Kabupaten Bogor