BOGOR-KITA.com, BOGOR – Melihat korupsi di Indonesia yang demikian memperihatinkan, kita sebagai warganegara dan saudara mahasiswa harus turut andil dalam mencegah maupun menanggulanginya. Kita harus bisa menerapkan nilai — nilai dan prinsip anti korupsi dalam kehidupan sehari — hari. Mulai dari bersikap jujur, tanggung jawab, dan disiplin.
Ajakan ini disampaikan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Pakuan Bogor, Dr. Agnes Setyowati saat memberikan sambutan sebelum kegiatan Kuliah Umum bertajuk ‘Revisi UU KPK dan Potensi Melemahnya Perang terhadap Korupsi’ di Aula Gedung FISIB, Universitas Pakuan, Kota Bogor, Jumat (25/10/2019).
“Mari kita memulainya dari diri kita, kalau tidak ada niat untuk mengubah perilaku korupsi, maka korupsi akan terus merajalela. Selain itu tentu saja diperlukan ketegasan dari para penegak hukum untuk memberikan hukuman yang seadil-adilmya,” kata Agnes.
Menurut Agnes budaya koruptif tak hanya di kalangan pemerintahan saja, tetapi juga di kalangan swasta dengan jaringan yang luas. Indonesia termasuk negara yang terkorup di dunia.
Ia menyebut akibat dari korupsi sangat beragam , mulai dari gangguan terhadap penanaman modal, ketimpangan sosial, hilangnya kepercayaan rakyat kecil terhadap pemerintah , dan lain sebagainya.
“Dalam kasus pennganan korupsi tentu saja sangatlah tergantung pada komitmen dan kemauan politik (political will) segenap aparat penegak hukum yang bertanggungjawab menanganinya, sungguh tantangan yang tidak mudah dan memerlukan kerja keras,” tandasnya.
Hadir sebagai narasumber Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK Giri Suprapdiono dan mantan Direktur KPK yang saat ini menjadi Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim. [] Hari