Kota Bogor

Dekan FE Unpak Apresiasi RAPBD Pemkot Bogor

Dekan FE Unpak Bogor, Dr Hendro Sasongko.

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan (FE Unpak) Bogor Dr Hendro Sasongko  mengapresiasi RAPBD 2021 Pemkot Bogor yang diajukan lebih rendah ketimbang tahun 2020. Hendro juga mengapresiasi sektor kesehatan yang menjadi fokus utama RAPBD.

“Ini memang baru RAPBD 2021, yang tentunya akan banyak bahasan dan dinamika di DPRD, sebelum disahkan dan ditetapkan melalui PERDA. Melihat jumlah belanja daerah yang diajukan sekitar Rp 2,4 triliun, berarti memang terjadi kontraksi dibandingkan dengan APBD Perubahan (APBD-P) Tahun 2020 yang sekitar Rp 2,56 triliun,” kata Dr Hendro Sasongko kepada BOGOR-KITA.com, Kamis (12/11/2020).

Saya kira, kata Dr Hendro,  penurunan ini dapat dipahami karena dampak pandemi covid-19 masih kuat terasa di banyak sektor, yang juga berimbas pada kapasitas fiskal daerah, sehingga Pemerintah Kota Bogor juga harus hati hati dalam penyusunan postur anggarannya.

Baca juga  IPB Raih Penghargaan Penanganan COVID-19 Kategori Perguruan Tinggi dari BNPB  

Tentu kebijakan ini dalam rangka pemulihan ekonomi dan dalam rangka menjaga recovery pertumbuhan ekonomi yang memang pada tahun tahun lalu di atas rata rata pertumbuhan ekonomi nasional.

“Saya belum memperoleh data rinci RAPBD 2021 ini, hanya penjelasan bahwa PAD ditargetkan sekitar Rp 936 miliar, berarti tumbuh dibandingkan target PAD pada APBD-P 2020 yang sekitar Rp 748 miliar,” kata Dr Hendro.

Tetapi, katanya, target pertumbuhan ini juga dapat dipahami, karena dua hal,

Pertama, optimisme bahwa pandemi akan dapat direduksi secara signifikan pada tahun depan sehubungan telah ditemukan vaksin-nya, sehingga memberi dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, dan

Kedua, optimisme dari Pemerintah Kota Bogor sendiri perihal prognosa pencapaian PAD 2020 sebagaimana yang pernah disampaikan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) perihal pencapaian target pajak daerah 2020.

Baca juga  Jadwal SIM Keliling Kota Bogor 3 Desember 2024

Dari informasi yang ada, imbuhnya, jelas bahwa RAPBD 2021 memfokuskan perhatian pada aspek kesehatan, ekonomi dan pendidikan, yang berlanjut ke program program prioritas.

Ini bagus, karena kita harus sepakat bahwa aspek kesehatan adalah fokus utama selama masa pandemi ini.

Selanjutnya aspek ekonomi menjadi fokus kedua karena memang sektor ini memberi dampak berantai kepada sektor sektor lainnya.

Namun demikian, kata Dr Hendro, Pemerintah Kota Bogor perlu memberi perhatian kepada upaya relaksasi perizinan dan investasi, khususnya di sektor sektor yang memberi dampak signifikan kepada penyerapan tenaga kerja, seperti jasa dan manufaktur, termasuk jasa pariwisata yang menjadi ikon Kota Bogor.

Begitupun jangan lupa, pemerintah tetap perlu mengupayakan intensifikasi dan ekstensifikasi sektor sektor penerimaan daerah.  Sebagai gambaran, saya yakin bahwa Pemerintah Kota masih berpeluang meningkatkan penerimaan PBB, karena sektor properti terus tumbuh karena adanya peningkatan skala bangunan serta meningkatnya harga tanah dan bangunan di Kota Bogor.

Baca juga  Jadi Duta Lingkungan, Paskibraka Kota Palu Belajar ke Kota Bogor

Di lain pihak, Pemerintah tetap perlu mendorong tingkat konsumsi masyarakat melalui berbagai kanal program, termasuk yang menjadi unggulan Pemerintah Kota, dan jangan lupa, Pemerintah tetap harus mendorong pengembangan UMKM sebagai bentuk keberpihakan pada ekonomi kerakyatan.

“Terlepas dari pro kontra Undang Undang Cipta Kerja, sudah saatnya Pemerintah Kota menyiapkan program program sebagai tindak lanjut amanah yang terkandung dalam regulasi tersebut, ambil saja substansinya, sepanjang memang berkaitan dengan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan ekonomi yang berkeadilan,” tutup Dr Hendro. [] Hari

 

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top