Kota Bogor

Dandim 0606 dan Pemkot Bogor Samakan Persepsi Untuk Swasembada Pangan

Silaturahmi Dandim untuk swasembada pangan

BOGOR-KITA.com – Pangan adalah masalah krusial bagi Indonesia. Tidak heran kalau TNI ikut dalam program swasembada pangan.

Untuk mewujudkan swasembada pangan di Kota Bogor, Kodim 0606 Kota Bogor ikut turun tangan. Pada Kamis (23/4/2015) lalu Kodim 0606 Kota Bogor bersilaturahmi dengan aparat Pemerintah Kota Bogor, para kelompok tani serta pelaku usaha di bidang pertanian di Aula Makodim Kota Bogor. Hadir Kepala Dinas Pertanian Kota Bogor Azrin Syamsudin serta Asisten Pemerintahan Setda Kota Bogor Agung Prihanto.

Dalam kesempatan itu Dandim 0606 Kota Bogor Letnan Kolonel ARH Rakhmad Santoso mengatakan, silaturahmi dilakukan untuk menyamakan resepsi antar-pihak bahwa kegiatan swasembada pangan di Kota Bogor merupakan tugas bersama.  “Awal 2015 Pimpinan TNI Angkatan Darat menandatangani MoU dengan Menteri Pertanian bahwa dalam jangka waktu 3 tahun Indonesia harus berhasil melaksanakan swasembada pangan,” ungkapnya.

Baca juga  Wali Kota Bogor Bima Arya Sampaikan Rancangan KUA/PPAS 2022 secara Virtual

MoU ini kemudian ditindaklanjuti di Provinsi Jawa Barat lewat MoU antara Gubernur dengan Pangdam dan berlanjut  ke MoU antara Dandim 0606 dengan Walikota Bogor. “Saya berharap kegiatan hari ini bermanfaat dan menambah pengetahuan, baik bagi babinsa maupun bagi kelompok tani untuk dapat mewujudkan swasembada pangan di wilayah Kota Bogor,” harapnya.

Dandim menegaskan, sesuai hasil dialog dengan kelompok tani, ada beberapa permasalahan yang muncul yang perlu dicarikan solusinya secara bersama-sama. Antara lain terkait kendala pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis solar untuk operasi mesin penggiling padi. Selama ini, pembelian solar menggunakan jerigen itu dilarang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU).

"Kita akan berkoordinasi dengan seluruh Muspida Kota Bogor, termasuk berkomunikasi dengan SPBU yang ada di Kota Bogor," urai Dandim.

Baca juga  Kota Bogor Kembali Raih Penghargaan Pencapaian UHC

Untuk pupuk dan benih, Dandim menjelaskan, sampai sejauh ini dari segi pengamanan sudah berjalan dangan baik. Terlebih sudah terjalin komunikasi antara TNI dengan distributor pupuk dari PT. Petrokimia Gresik dan PT. Kujang termasuk distributor benih dari PT. Sang Hyang Seri. "Hanya saja, kelemahan untuk Kota Bogor tidak memiliki gudang penampungan pupuk dan benih. Karena alokasi yang relatif sedikit di bawah 1.000 ton, sehingga pihak distributor menyerankan pengambilan pupuk dan benih di wilayah Kabupaten Bogor," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Distani) Kota Bogor, Azrin Syamsudin mengatakan, sasaran hasil produksi padi untuk tahun ini Kota Bogor mendapat target capaian 900 ton atau 3 persen dari target hasil produksi padi di Jawa Barat yang mencapai 13,5 ton.

Baca juga  Distani Pemkot Bogor Sosialisasikan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan

Dalam menunjang program ini, terang dia, Kota Bogor mendapat bantuan dari APBN-P di beberapa kegiatan terkait, antara lain, kegiatan jaringan irigasi seluas 300 hektar yang terbagi dalam 6 kelompok tani senilai 300 juta, dan pengembangan System of Rice intensification (SRI) seluas 100 hektar senilai Rp210 juta.

Data lahan pertanian di wilayah Kota Bogor tersisa seluas 464,27 hektar yang tersebar di 5 Kecamatan. Jumlah kelompok tani ada sebanyak 856 orang dari 32 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Sedangkan untuk pendamping ada sebanyak 68 pembimbing dan 8 petugas penyuluh pertanian,Jelasnya. [] Yuda

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top