BOGOR-KITA.com – Musim mudik tahun 2019 ini terasa berbeda dari musim mudik tahun sebelumnya. Biasanya banyak cerita tentang harga bahan pokok seperti cabai dan daging yang melonjak tinggi. Banyak cerita macet, banyak cerita korban meninggal karena kecelakaan. Cerita seperti itu nyaris tak terdengar pada musim mudik tahun 2019 ini. Yang muncul di sejumlah media sosial adalah, perjalanan lancar sampai di tujuan.
Hal ini terjadi karena pemerintah mempersiapkan antisipasi. Terhadap harga bahan pokok yang biasa melonjak tinggi diantisipasi dengan melakukan operasi pasar murah. Sementara arus mudik yang lancar, tidak saja karena fasilitas jalan tol yang semakin lengkap, juga karena ada pengaturan yang salah satunya adalah contraflow.
Ide melakukan contraflow ini merupakan inovasi tajam. Betul, bahwa istilah contraflow bukan hal baru. Jalan Raya Puncak Bogor sudah mengenal dan sudah berkali-kali bahkan saban akhir pekan melakukan contraflow untuk mengurai kemacetan. Namun contraflow di jalur tol baru kali ini dilakukan.
Contraflow di jalur tol ini juga berbeda dengan contraflow di jalur Puncak, Bogor. Contraflow jalur Puncak dilakukan dalam artian pengendara bergantian melintas. Bagi yang jalurnya ditutup, dipaksa menunggu giliran.
Lain halnya contraflow di jalur tol, di mana pihak berwenang sudah mempersiapkan jalur lain atau jalur alternatif bagi kendaraan yang berlawanan.
Semula ada asumsi jalur alternatif itu akan mengalami kemacetan. Tetapi sampai saat ini belum terdengar ada keluhan. Sehingga dapat dikatakan, contraflow, ibarat Pegadaian, menyelesaikan masalah tanpa masalah. Kuat diyakini, contraflow di jalan tol merupakan salah satu yang berkontribusi signifikan yang melancarkan arus mudik di tahun 2019.
Pelaksanaan contraflow dilaksanakan di Jalan Tol Jakarta Cikampek arah Cikampek., Untuk memperoileh hasil maksimal, Jasa Marga bahkan mengubah area pemberlakuan contraflow yang semula di titik Km 29 s.d Km 61, sejak pukul 13.15 WIB diperpanjang dari Km 35 s.d Km 69. Hal ini dilakukan untuk semakin memperlancar kendaraan mudik.
Corporate Communications Department Head, Jasa Marga, Irra Susiyanti menjelaskan pihaknya juga menambah kapasitas lajur contraflow secara bertahap yang semula satu lajur menjadi dua lajur.
“Di awali dari Km 60 sampai Km 69 yang terintegrasi langsung dengan jalur one way dan akan dilanjutkan hingga titik awal contra flow di Km 35,”kata Irra dalam keterangan resminya.
Menurutnya, hal ini dilakukan karena jalur arah sebaliknya (arah Jakarta) relatif kosong sehingga penambahan lajur arah Cikampek dimungkinkan untuk mencairkan kepadatan Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek terutama menjelang titik-titik rest area Km 33, Km 39, Km 50 dan Km 57.
Adapun untuk rekayasa lalu lintas contraflow maupun one way atas diskresi Kepolisian sangat situasional tergantung kondisi lalu lintas.
Jasa Marga mengimbau pengguna jalan yang melakukan perjalanan jauh agar dapat mengantisipasi lebih dini untuk mengambil lajur contraflow. Sedangkan untuk pengguna jalan dengan jarak perjalanan yang pendek, agar tetap menggunakan lajur normal.
“Tetap hati-hati berkendara, perhatikan rambu-rambu dan arahan petugas di lapangan. Pastikan kecukupan saldo uang elektronik dan BBM sebelum memasuki jalan tol agar perjalanan lebih nyaman,” jelas dia. [] Admin/Pemdaprov Jabar