Catat, Bapenda Kota Bogor Berikan Diskon PBB-P2 Hingga 12 Mei 2023
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor segera mengupdate data Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan Perkotaan (PBB-P2).
Update tersebut dilakukan setelah Bapenda Kota Bogor menggelar Workshop Pemeliharaan Basis Data dan Pemetaan PBB-P2 beberapa waktu lalu.
Sekretaris Bapenda Kota Bogor, Lia Kania Dewi mengatakan, pelaksanaan workshop ditujukan untuk memberikan pemberitahuan terkait pemeliharaan basis data dan pemetaan PBB-P2 kepada aparat wilayah.
“Untuk pelaksanaan PBB-P2 tahun 2023 mengalami penyesuaian NJOP, untuk itu aparatur wilayah diharapkan menyampaikan edukasi dan komunikasi kepada masyarakat agar mendapat penjelasan dengan kenaikan maksimum sebesar 30 persen,” ucap Lia kepada wartawan pada Senin (6/3/2023).
Lia mengungkapkan, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sedang memberikan diskon pembayaran PBB-P2 bagi masyarakat, mulai 15 persen pada 13 Februari hingga 12 Maret. Selanjutnya diskon 10 persen mulai 13 Maret hingga 12 April dan 5 persen pada 13 April sampai dengan 12 Mei.
“Diskon ini dimaksudkan untuk mempercepat pembayaran dengan harapan kas daerah bisa terisi lebih awal,” katanya.
Ia pun meminta kepada aparatur wilayah untuk bisa menginformasikan kepada masyarakat terkait diskon PBB-P2 ini agar masyarakat dapat memanfaatkan periode diskon tersebut.
“Khusus diskon hanya bisa dilakukan bagi masyarakat yang sudah mendaftar melalui elektronik SPPT atau e-SPPT,” ujarnya.
Ia menyatakan, bahwa target PBB-P2 pada tahun 2022 sebesar Rp 155 miliar dengan realisasi Rp 164 miliar atau 104 persen. Capaian imi, lanjut Lia berkat kerja keras para camat dan lurah di wilayah sebagai ujung tombak.
Untuk capaian terbesar PBB-P2 ini, terang Lia diraih oleh Kelurahan Cibuluh, kecamatan Bogor Utara, Kelurahan Tajur Kecamatan Bogor Timur, Kelurahan Kertamaya dari Kecamatan Bogor Selatan, Kelurahan Margajaya dari Kecamatan Bogor Barat, Kelurahan Paledang dari Kecamatan Bogor Tengah dan Kelurahan Kebon Pedes dari Kecamatan Tanah Sareal.
Ia menuturkan, bahwa target 2023 PAD Kota Bogor ditargetkan Rp 1,3 triliun.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah meminta bahwa data harus selalu dipelihara dan sering di update. Sebab data merupakan salah satu untuk melakukan peningkatan pendapatan selain untuk kepastian hukum, membantu penagihan PBB-P2 yang masih terhutang.
“Sebagai aparatur, saya menilai tidak cukup hanya membangun aplikasi atau sistem, tetapi juga berkewajiban untuk mendidik masyarakat agar membiasakan budaya digitalisasi,” terangnya.
Untuk pemeliharaan data PBB-P2, ia berharap data yang dimiliki merupakan data yang benar dan mampu mengurangi kasus yang mungkin terjadi, selain mendapatkan kepastian serta untuk meningkatkan pendapatan.
“Dari empat kecamatan, semoga data-datanya sudah terbentuk, terpelihara dan sudah di update,” pungkasnya. [] Ricky