BOGOR-KITA.com, BOGOR – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Cabang Bogor Kota melakukan pendampingan kepada pesertanya yang sebelumnya mengalami kecelakaan kerja. Hal tersebut dilaksanakan sebagai implementasi manfaat program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), memastikan tenaga kerja dapat berkarya kembali.
“Jadi bagi tenaga kerja yang mengalami JKK yang menyebabkan disabilitas bukanlah akhir dari segalanya,” kata Kepala BPJAMSOSTEK Bogor Kota Mias Muchtar,, Selasa (22/9/2020).
Mias Muchtar menyampaikan bahwa BPJAMSOSTEK sangat mengapresiasi atas komitmen badan usaha dalam mendukung program RTW (Return To Work), dan sebagai bentuk untuk menciptakan awareness serta eksistensi program RTW kepada masyarakat.
Mias menjelaskan, RTW adalah perluasan manfaat program JKK yang digagas BPJAMSOSTEK yang diwujudkan dalam bentuk pendampingan bagi peserta yang mengalami kecelakaan kerja yang berakibat menjadi disabel sementara atau permanen maupun yang berpotensi menjadi disabel.
RTW ini dilakukan tanpa biaya apapun, semua biaya ditanggung BPJAMSOSTEK mulai dari pengobatan, perawatan, hingga prothesa sampai peserta bisa kembali bekerja, imbuhnya.
Mias menjelaskan, Kecelakaan kerja bisa menyebabkan tenaga kerja sembuh tampa cacat, sembuh kurang fungsi, sembuh cacat total atau mengalami resiko meninggal dunia dari situ promotiv dan preventiv BPJAMSOSTEK ada disini melalui program RTW.
“Inilah yang menjadi fungsi atau manfat program saat ini bisa dinikmati oleh tenaga kerja pada saat tenaga kerja mengalami kecelakaan kerja. Maka peran kita melakukan pendampingan yang dinamakan Case Manager atas tenaga kerja, atas perawatannya oleh PLKK ( Pusat Layanan Kecelakaan Kerja),” ucap Mias.
Agar tenaga kerja tetap produktif, maka BPJAMSOSTEK melakukan promotivnya dengan memberikan alat bantu, saat sekarang BPJAMSOSTEK kerjasama dengan othocare sehingga tenaga kerja bisa mampu bekerja pekerjaan yang semula mereka kerjakan atau pekerjaan lain yang tidak memberatkan tenaga kerja.
“Pendampingan ini juga untuk membangun psikis (mental). Percaya diri sebelum kembali bekerja penting dilakukan. Dengan demikian, para pekerja yang menjadi disabel karena kecelakaan kerja tetap bersemangat dan bekerja dengan optimal,” tambah Mias.
Eddy Setyawan Case Manger menyampaikan hari ini ada 4 pendampingan pasien RTW, meliputi,
-1 pasien mengalami amputasi pada ibu jari sampai dengan jari manis tangan kirinya
-1 pasien mengalami amputasi pada jari telunjuk sampai dengan jari kelingking tangan kanannya
-1 pasien amputasi jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya
-1 pasien pemendekan kaki hingga 7 cm pada kaki kirinya
Okta Aulia Putri 20 tahun dari PT. Foresight Global penerima manfaat JKK-RTW mengucapkan terima kasih banyak kepada BPJAMASOTEK Bogor Kota telah memberikan fasilitas tangan palsu untuk mempermudah aktivitas pekerjaan saya kembali. Semoga dengan adanya fasiltas ini saya tidak minder lagi.
Sementara, Cahyo W, HRD perusahaan Asalta Mandiri Agung mengucapkan terimakasih kepada BPJAMSOSTEK Bogor Kota atas komitmennya untuk membantu temen-temen kami yang mengalami kecelakaan kerja dilingkungan kerja. Alhamdulillah dengan adanya program RTW ini salah satu contoh adalah ada yang terkena mesin dan alhamdulillah diberikan ganti dalam arti santunan JKK sudah selesai dan menganti anatomi yang hilang dan berfungsi kembali dengan baik. Karyawan tersebut sudah bekerja kembali seperti biasa.
“Harapan kami BPJAMSOSTEK semakin peduli dengan teman-temen yang kurang beruntung ini,” kata Cahyo.
“Akhirnya akan timbul loyalitas pekerja kepada perusahaan bahwa perusahaan memperhatikan berdasarkan ketentuan pemerintah, tenaga kerja mulai masuk sampai keluar atau habis masa tugasnya di perusahaan tersebut melalui program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan karena risiko sudah dijamin,” pungkas Mias. [] Hari