Kota Bogor

Bima: Begini Proses Lahirnya Atlet Hebat

BOGOR-KITA.com –  Banyak hal yang bisa kita pelajari adalah sosok para atlet yang tinggi, gagah, dinamis, karasep, gareulis yang bertarung di ajang Asian Games sekarang ini. Coba bapak ibu lihat di Instagram, atlet-atlet beda, kayak artis semua. Hebat-hebat juga kemampuannya. Pertanyaan sederhana, ini atlet makannya apa?.

Pertanyaan ini dikemukakan Walikota Bogor Bima Arya saat memberikan memberikan pengarahan kepada para kader dan tim pembina posyandu dalam rapat koordinasi Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu tingkat Kota Bogor di Aula Kelurahan Kedung Halang, Bogor Utara, Senin (27/8/2018).

“Background saya ini dosen, peneliti dan pengamat. Jadi saya sering dan senang mengamati banyak hal. Salah satunya di Asian Games ini,” kata Bima.

Baca juga  Bima Arya Bicara 4 Tingkatan Anak Muda

Bima kemudian menjawab, bahwa sebagian besar atlet-atlet yang berlaga dui Asian games sekarang ini merupakan keturunan atlet juga.

“Coba lihat atlet semuanya itu. Ternyata banyak anaknya si ini, si itu. Kebanyakan orangtuanya atlet. Artinya kalau diadakan riset khusus kita akan mengambil kesimpulan atlet itu disiapkan semuanya mulai dari kandungan. Betul ini,” jelasnya.

Para atlet ini, lanjut Bima, ketika masih dalam kandungan sudah disiapkan semuanya, seperti takaran gizinya dan lain sebagainya. “Begitu lahir diarahkannya seperti apa. Kalau tidak, tidak akan terpikir mereka menjadi atlet seperti sekarang. Ini contoh sederhana bahwa menyiapkan generasi itu betul-betul mulai dari kandungan perencanaannya seperti itu,” beber dia.

Baca juga  Komisi IV DPRD Kota Bogor Evaluasi Penanganan Covid-19

Dalam konteks ini Bima menilai arti penting Posyandu, karena berperan mempersiapkan generasi masa depan bangsa. “Segalanya dipersiapkan di Posyandu. Mulai dari konsultasi kehamilan, perawatan anak ketika balita, pendidikan memasuki akil baliq, terintegrasi dengan Sekolah Ibu dan lain sebagainya. Itu semua ikhtiar kita untuk menciptakan generasi masa depan,” terang Bima.

Jika prestasi olahraga Tanah Air merosot, kata dia, berarti ada sesuatu hal yang terputus. “Dulu program KB masuk sampai wilayah, warga didoktrin bagaimana menyiapkan anak mulai dari kandungan dan sebagainya. Sekarang eranya berbeda, tapi esensinya harus tetap sama. Posyandu ini harus menjadi trending topic, harus happening, di sinilah peran para camat, lurah, dinas, untuk membuat happening. Kita punya 970 posyandu, tapi baru 20 persen Posyandu yang sudah mandiri. Target kita 70 persen,” katanya.

Baca juga  18.061 Pemudik Berangkat dari Terminal Baranangsiang Bogor 

Hadir dalam acara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Bogor Artiana Yanar Anggraeni, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Rubaeah, Camat Bogor Utara Atep Budiman dan Wakil Direktur Umum RS Hermina Iman Nugraha. [] Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top