Kab. Bogor

Awas Bogor, Sinergi 3 Fenomena, Curah Hujan Tinggi, La Nina dan MJO

BOGOR-KITA.com, CISARUA – Minggu-minggu ini ada potensi curah tinggi yang secara bersamaan terjadi La Nina. Juga ada fenomena Madden Julian Oscillation (MJO).

“Tidak ada La Nina saja Bogor ini juara, selalu curah hujannya tinggi. Apalagi terjadi La Nina. Dampak peningkatannya bisa mencapai 20 persen hingga 40 persen,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat berada di Telaga Saat, Cisarua, Kabupaten Bogor, Selasa (20/10/2020).

Dwikorita Karnawati berada di Telaga Saat yang merupakan titik nol Ciliwung, dalam rangka siaga bencana hidrometeorologi, mendampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo.

Sejumlah penjabat terkait ikut dalam peninjauan, meliputi Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Bupati Bogor Ade Yasin, Wali Kota Bogor Bima Arya, Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, Mayjen TNI Mohamad Hasan dan perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Baca juga  Curah Hujan Tinggi, Ade Yasin Keluarkan 7 Instruksi

Dwikorita Karnawati mengatakan, ada potensi terjadinya curah hujan tinggi pada minggu-minggu ini.

Selain itu, katanya, berdasarkan prediksi dan data suhu muka air laut yang berada jauh di Samudra Pasifik, dampaknya bisa sampai ke Bogor. Suhu muka air laut di Samudera Pasifik mengalami anomali. Saat ini sudah minus hampir mencapai 1 derajat celcius.

Sementara suhu muka air laut di kepulauan maritim Indonesia hangat. Maka terjadilah gap antara suhu muka air laut di Samudera Pasifik bagian tengah ekuator dengan Kepulauan Indonesia.

“Fenomena ini disebut La Nina. Kebetulan saat ini sedang mengalami peningkatan curah hujan. Artinya, terjadi double. Tidak ada La Nina saja Bogor ini juara, selalu curah hujannya tinggi. Apalagi terjadi La Nina. Dampak peningkatannya bisa mencapai 20 persen hingga 40 persen,” ujar Dwikorita.

Baca juga  Hujan Deras, Dua Desa Di Cigudeg Diterjang Banjir Bandang

Tidak itu saja, pada pekan ini akan masuk juga gelombang awan dari sebelah timur Afrika Selatan memasuki wilayah Indonesia yang disebut fenomena Madden Julian Oscillation (MJO).

“Artinya di minggu ini ada 3 fenomena bersinergi. Bersinergi ya itu fenomena La Nina, fenomena MJO, dan fenomena curah hujan aslinya di Bogor. Untuk itu mari kita jaga alam, alam akan jaga kita. Maka kita mengantisipasi potensi terjadinya hujan dengan intensitas tinggi, puncaknya di bulan Desember, Januari, Februari. Tetapi khusus minggu ini, meskipun belum memasuki puncak, ada tiga faktor yang bersinergi tadi. Semoga penghijauan ini dapat membantu kita semua,” tandasnya.

Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan dalam suasana musim hujan, daerah Jawa Barat ini tidak lepas dari bencana. :

Baca juga  Bupati Nurhayanti Ingatkan Tiga Kunci Utama Dalam Bekerja

“Baru beberapa hari musim hujan turun, sudah ada beberapa bencana. Antara lain banjir bandang ada 4 kali. Kemudian ada banjir genangan sampai 11 wilayah dan juga longsor 11 kejadian dan angin puting beliung 5 kejadian,” kata Uu.

Ia mengatakan, bencana yang terjadi salah satu faktornya adalah kerusakan alam yang dilakukan oleh manusia.

“Allah sudah memerintahkan jangan membuat kerusakan di bumi. Kenapa sekarang banyak bencana? Sudah jelas kerusakan dimuka bumi ini, baik di lautan dan daratan karena tangan-tangan manusia. Maka Alhamdulillah Pak Jenderal hari ini ada kegiatan yang sangat luar biasa sebagai langkah antisipasi dan juga untuk meningkatkan keimanan kita. Hubbul wathon minal iman, cinta tanah air sebagian dari pada iman. Insya Allah akan membawa kemaslahatan,” pungkasnya. [] Hari/Prokompim

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top