Apa Syarat Agar Mitra KSO di Puncak Bisa Dicabut Sanksi?
BOGOR-KITA.com, CISARUA – Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) melalui Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan kembali mendatangi kawasan Puncak di hari peringatan World Cleanup Day tahun 2025.
Dalam kunjungannya tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup mengundang 33 perusahaan mitra KSO PTPN 1 regional 2 yang disanksi administratif oleh pemerintah.
Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Tulus Laksono mengatakan, penegakan aturan lingkungan telah dilaksanakan beberapa waktu lalu yang dipimpinan Menteri LH Hanif Faisol.
Perlu diingat, bahwa sanksi terhadap mitra KSO PTPN 1 Regional 2 ini bagian upaya untuk memastikan seluruh usaha pariwisata di kawasan Puncak berjalan sesuai dengan ketentuan, dan bila persyaratan dipenuhi, sanksi akan dicabut.
“Kalau syaratnya dipenuhi kami dari KLH akan cabut sanksi yang sudah diberikan kepada mitra KSO tersebut,” ujar Tulus Laksono.
Namun begitu, Tulus tidak merinci secara detail syarat yang dimaksud. Ia berharap apa yang sudah dilakukan KLH menjadi titik balik dalam upaya menjaga kelestarian Puncak sebagai kawasan hijau yang tidak hanya memiliki nilai ekologis tinggi, tetapi juga dapat menunjang sektor pariwisata dan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Ke depan, diharapkan masyarakat, pengusaha, dan pemerintah terus bekerja sama untuk menjaga keseimbangan antara pelestarian alam dan pembangunan ekonomi.
Selain itu, pada peringatan World Cleanup Day tahun 2025 di kawasan Puncak tersebut, KLH bersama TNI-POLRI melakukan penanaman 1.000 pohon dan membagikan bibit pohon kepada masyarakat sebagai bagian dari inisiatif pelestarian lingkungan
“Penanaman ini dilaksanakan di wilayah yang sangat rentan terhadap alih fungsi lahan dan kerusakan ekosistem,” ucapnya.
Adapun jenis pohon yang ditanam seperti alpukat, mangga, durian, sirsak, hingga pohon damar dan cemara angin.
“Ini adalah hasil kerjasama dengan mitra KSO Gunung Mas dan BNI yang berkomitmen untuk mengembalikan fungsi ekologi kawasan Puncak sebagai daerah resapan air,” terangnya.
Ia juga menegaskan pentingnya kegiatan ini untuk menjaga keseimbangan ekologi, sosial, dan ekonomi. “Kami berharap kegiatan ini bukan hanya simbolis, tetapi menjadi langkah nyata untuk mengembalikan ekosistem Puncak yang semakin rentan,” tutupnya.
Sementara, Direktur Utama PT Banyu Agung Perkasa, Sandy Adam mengungkapkan, pihaknya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan KLH.
Melalui kegiatan ini, ia meminta penanaman pohon ini tidak hanya sekadar aksi menanam pohon, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilah dan mengelola sampah untuk mendukung kelestarian lingkungan.
“Ini adalah bentuk kecintaan kita pada alam. Dengan menjaga kelestarian Puncak, sektor wisata dan usaha bisa bangkit kembali,” ujar Sandy Adam.
Pantauan wartawan, pembagian bibit pohon dilakukan dengan cara unik, di mana pengendara yang melintas di jalur Puncak pada hari Sabtu, saat aturan one-way berlaku diberikan pohon dan mereka sangat antusias menerima pohon untuk ditanam di rumah mereka. []Danu
