BOGOR-KITA.com, BOGOR- Gugus Tugas Covid-19 Kota Bogor yang selama ini menjadi tim koordinasi percepatan penanganan wabah virus corona atau Covid-19, sudah cukup kooperatif dalam hal transparansi.
Hal itu dikemukakan Anggota DPRD Kota Bogor dari Fraksi Demokrat Anita Primasari Mongan, menurutnya selama ini tim Gugus Tugas Covid-19 yang dinahkodai Dedie A Rachim yang juga Wakil Wali Kota Bogor sudah gamblang menyampaikan segala informasi kaitan dengan penanganan wabah Covid-19 di Kota Bogor.
“Kalau maksimal mungkin belum ya, tapi bertahap. Untuk transparan, ketua gugus tugas sudah jelaskan dengan gamblang semua di rapat kerja pansus dan cukup transparan,” ucap Anita, Jumat (19/06/2020).
Anita mengatakan, Ketua Gugus Tugas pernah menyampaikan, bahwa gugus tugas hanya menerima 8.000 paket sembako dengan jenis campuran dan sudah didistribusikan. Untuk jumlah nominal uang ada sekitar 400 juta masih utuh. Untuk soal Anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) ada di OPD bukan di gugus tugas.
“Sebagai rincian urusan verifikasi data dan penanganan dapur umum di berada di dinas sosial, urusan pendistribusian bantuan sosial ada di BPBD, urusan penanganan kuratif dan insentif tenaga kesehatan ada di dinkes dan urusan faskes di RSUD,” jelasnya.
Terkait pernyataan Bima Arya tentang mendukung dewan soal tranparansi, Anita menjelaskan, memang dewan itu sangat menjunjung tinggi prinsip tranparansi. Sejauh ini, kata Anita, gugus tugas sudah cukup korporatif dalam hal tranparansi, hanya mungkin di awalnya saja belum maksimal. Akan tetapi seiring perjalanan, kami mulai menerima data-data dari dinas-dinas terkait.
“Sebetulnya itu yang kami butuhkan agar kami dapat melakukan tupoksi kami dalam mengawasi anggaran untuk penanganan Covid. Bukan untuk mencari masalah atau salah siapa, tapi lebih kepada agar anggaran penanganan Covid ini tepat sasaran. Gugus tugas tidak mengelola anggaran, semua dikelola oleh dinas-dinas di bawah arahan gugus tugas,” jelasnya. [] Ricky
