18 pohon tumbang di Kebun Raya Bogor
BOGOR-KITA.com – Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor (KRB), Didik Widyatmoko mengambil sikap menutup KRB selama dua hari. Penutupan itu dilakukan untuk membersihkan ranting 18 pohon yang tumbang diterpa angin kencang, Senin (1/12) subuh. Penutupan sekaligus mengantisipasi kemungkinan masih ada pohon tumbang akibat terpaan angin dan menimpa pengunjung. “Penutupan KRB akan berlangsung selama 2 hari. Apabila cuaca masih buruk, diperpanjang. Tetapi kalau cuaca sudah membaik, KRB dibuka kembali untuk umum,” kata Didik Widyatmoko kepada PAKAR di Bogor, Senin (1/12).
Widyatmoko mengemukakan, sebanyak 18 pohon yang tumbang merupakan pohon yang sudah berusia rata-rata di atas 50 tahun. “Kejadiannya Senin subuh. Pohon itu memang sudah keropos, akarnya dangkal dan tidak punya akar tunggang untuk menahan beban ketinggian pohon itu sendiri,” katanya seraya menyebut nama pohon yang tumbang yakni Pohon Karet Kebo dan Pohon Terminalia.
Lokasi pohon tumbang itu berada di area pemakaman Ibu Ratu Galuh Mangku Alam dan Mbah Jepra serta Mbah Baul. Pantauan PAKAR di lokasi, makam yang sering dikunjungi warga itu, rusak. Pagar penyok dan sejumlah oramen pecah.
Sejumlah wartawan yang melihat langsung di lokasi, sempat diserang lebah hutan yang bersarang di pohon yang tumbang. Kontan saja para wartawan berlarian. Namun, satu wartawan televisi nasional tersengat dan dilarikan ke RS PMI.
Tumbangnya 18 pohon di KRB tidak mengurangi secara signifikan jumlah koleksi pohon KRB yang mencapai 40 ribu dari 6000 spesies. Kerugian akibat penutupan, Rp30 juta, karena rata-rata pengunjung sekitar 2000 per hari dengan harga tiket Rp15 ribu. “Intinya kita akan konsentrasi membersihkan seluruh puing–puing pohon yang tumbang, setelah itu dibuka kembali,” kata Didik Widyatmoko yang juga tersengat lebah hutan, tetapi tidak separah wartawan televisi. [] Harian PAKAR/Admin