Anggota DPR RI Kritisi Molornya Proyek Bendungan Ciawi dan Sukamahi
BOGOR-KITA.com, MEGAMENDUNG – Mega proyek Bendungan Ciawi – Sukamahi yang digadang-gadang bisa mengendalikan banjir Ibu Kota sampai saat ini belum selesai. Akibat molornya proyek tersebut membuat Anggota Komisi V DPR RI Edi Santana angkat bicara.
Menurut Edi Santana, pekerjaan proyek Bendungan Ciawi dan Sukamahi yang belum selesai diakibatkan dari pekerjaan yang kurang baik.
Bahkan, selain pekerjaan tidak selesai-selesai, dampak lingkungan juga semakin meluas seperti terganggunya kualitas air yang dipergunakan warga.
“Lingkungan terganggu juga airnya jadi kotor, kalau galian itu harusnya di darat dulu baru dibendung,” ujar Politisi Gerindra ini, Selasa (15/3/2022).
Lanjut dia, ketika tata cara pekerjaan kurang baik, pekerjaan pun meleset dari rencana kerja hingga mengakibatkan belum selesai hingga bertahun-tahun.
Padahal, Presiden Jokowi menargetkan pekerjaan selesai tahun 2020 lalu. Namun demikian, hingga tahun 2022 belum ada tanda-tanda Bendungan Ciawi dan Sukamahi selesai.
“Persoalan ini akan saya bawa ke kawan-kawan di Komisi V dan akan ditindaklanjuti saat dengar pendapat dengan Menteri-PUPR dan Dirjen Sumber Daya Air,” tegasnya.
Ia menambahkan, Bendungan Ciawi dan Sukamahi ini penting sebagai pengendali banjir di Ibu Kota, tapi dampaknya juga harus diminimalisir agar tidak merugikan masyarakat yang ada di hilir sungai.
“Tadi juga saya menerima laporan dari warga untuk meminta audensi dengan kami di Komisi V, dan kami katakan siap menampung aspirasi,” ungkapnya.
Sementara, hasil audiensi warga terdampak proyek Bendungan Ciawi beberapa waktu lalu sampai saat ini belum menerima jawaban.
Keinginan warga terdampak untuk mendapatkan kompensasi pun tidak jelas ujungnya.
“Saya sudah nunggu lama tapi masih belum ada jawaban, padahal janji pihak proyek dalam satu minggu setelah pertemuan akan ada keputusan bagi warga terdampak air keruh pada sungai Ciliwung,” tandasnya. [] Danu