BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Borderline Economic Summit (BES) 2019 yang sebelumnya akan digelar di Hotel Pullman Ciawi Kabupaten Bogor, Senin, 9 Desember 2019, diundur ke hari Kamis, 12 Desember 2019.
Hal ini dikemukakan Kepala Bappedalitbang Kabupaten Bogor Dr. Ir. Syarifah Sofiah usai tampil sebagai narasumber Sosialisasi RPJMD Kabupaten Bogor di Auditorium Gedung Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, Jalan Tegar Beriman, Kecamatan Cibinong, Selasa (3/12/2019).
Menurut Syarifah pengunduran itu untuk mengakomodir atau menyesuaikan dengan jadwal Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. “Pak Kepala Bappenas bisanya tanggal itu,” kata Syarifah.
Tempatnya juga mungkin tidak di Hotel Pullman Ciawi, tetapi kemungkinan pindah. “Kemungkinan pindah ke Royal Park atau SICC (Sentul International Convention Center). Nanti kita infokan lagi,” kata Syarifah.
BES digagas oleh Bupati Bogor Ade Yasin untuk mempercepat pembangunan ekonomi Kabupaten Bogor. Sebanyak 11 kepala daerah yang secara administratif berbatasan dengan Kabupaten Bogor akan menjadi peserta BES. Kesebelas daerah itu meliputi 4 kota dan 7 kabupaten yaitu Kota Bogor, Kota Depok, Kota Tanggerang Selatan, Kota Bekasi serta Kabupaten Tanggerang, Karawang, Cianjur, Sukabumi, Purwakarta, Karawang dan Lebak. Bersama Pemkab Bogor, peserta BES menjadi 12 kepala daerah.
Menurut Syarifah, dalam rapat-rapat dengan perwakilan 11 daerah sudah disepakati, BES akan membahas 7 isu strategis meliputi, Jalur Poros Tengah Timur, Jalan Khusus Tambang, Pembangunan LRT Jabodetabek, Geopark Pongkor dan Ciletuh, Tol Cibitung, Transyogi, Banjir dan Pencemaran Kali Cileungsi.
Kementerian yang diundang menurut Syarifah antara lain, Kementerian PUPR, Bappenas, Perhubungan, ATR BPN, Pariwisata, BPTJ, KLHK. Sementara tiga gubernur yang diundang meliputi Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Jawa Barat, dan Gubernur Banten. [] Hari