Hukum dan Politik

Aji Jaya Sebut jadi Wali Kota Bogor “Harga Mati”

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Bakal Calon Wali Kota (bacawalkot) Bogor Aji Jaya Bintara mengatakan menjadi wali Kota Bogor adalah harga mati.

Hal itu dikatakan Aji Jaya usai mengembalikan formulir pendaftaran bacawalkot Bogor ke DPC Partai Gerindra di Jalan Achmad Adnawijaya, Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, pada Rabu (8/5/2024).

Ia menjelaskan, bahwa dirinya sengaja daftar ke Gerindra di akhir karena menghormati Gerindra itu sebagai partai dari pembina dirinya yakni Prabowo.

Sebagai kader Gerindra yang telah memiliki kartu tanda anggota (KTA) di DPP, dirinya mengaku pede (percaya diri) dan yakin bahwa dia bisa diusung oleh Gerindra yang mengusung Harapan Baru Kota Bogor.

“KTA saya di DPP itu berdomisili di DKI dari 2013 sampai sekarang. Kenapa saya daftar di Bogor, itu untuk kepentingan menjadi walikota. Jadi, setelah ini saya tidak akan daftar ke partai-partai lain lagi. Saya sudah daftar ke PDIP, Nasdem, PKB dan terakhir Gerinda. Saya berharap 4 partai ini bisa berkoalisi mengusung pasangan walikota dan wakil wali kota,” ucap Kang Jaya panggilan akrabnya.

Baca juga  Usai Dilantik, 4 Kades di Gunungsindur Lakukan Sertijab

Ia mengaku sudah melakukan blusukan hampir di 130 titik. Namun untuk yang lain-lain seperti event-event relawan itu tetap jalan seperti event relawan emak emak dan relawan sepakbola.

“Saya rencana mau bikin turnamen futsal karang taruna se-kecamatan piala Kang Jaya. Jadi, kalau relawan sih bergerak terus setiap hari ya,” katanya.

Ketua Umum Nusantara Open ini menerangkan ada empat faktor yang membuat dirinya yakin dan optimis maju pada kontestasi pilkada 2024. Pertama, kedekatan politik dengan presiden terpilih itu faktor pertama karena setiap pemimpin kepala daerah itu harus bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah pusat.

“Salah satu program saya itu kan sebenarnya irisan dengan pemerintah pusat sangat ada yaitu program makan siang dan susu gratis. Saya konsisten untuk mengurangi stunting dan meningkatkan gizi anak dan ibu hamil itu pertama,” terangnya.

Baca juga  HUT RI ke-71, Kapal yang Membawa Republik Indonesia Merdeka adalah Persatuan

Kemudian kedua faktor logistik. Ia sangat menekankan bahwa dalam pilkada yang diikuti banyak calon, logistik menjadi faktor yang paling penting baik dari mobilisasi, alat kampanye maupun terkait dengan relawan-relawan.

“Tapi memang saya beruntung. Saya punya relawan yang banyak dan mandiri, artinya saya banyak dibantu oleh relawan-relawan,” ujarnya.

Ketiga faktor koalisi. Ia berharap Gerindra Kota Bogor, menjadi pemimpin koalisi yang menjadikan walikota bukan wakil walikota.

“Jadi, saya berharap Gerindra menjadi leader nya koalisi,” sebutnya.

Kemudian faktor keempat adalah program program di masyarakat. Sebab kata Kang Jaya masyarakat Kota Bogor memerlukan energi baru dari kalangan anak muda.

“Kita sudah blusukan di 130 titik. Masyarakat melihat Bogor ini perlu semacam energi baru dari kalangan yang lebih fresh ya, yang mungkin punya modal politik dan modal visi yang cukup bagus untuk membawa Kota Bogor ke era berikutnya. Makanya visi saya itu adalah Bogor emas 2030,” pugkasnya. [] Ricky

Baca juga  Launching POSKORA, Relawan Anies Baswedan Targetkan Satu Desa Satu Posko
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top