BOGOR-KITA.com – Sekitar 100 rumah tangga di Sentul City kini menjerit karena pasokan air dari Dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bogor yang dikelola PT Sentul City diputus. Atas nama keprihatinan, seorang warga bernama Deni menulis WA kepada Bupati Bogor Nurhayanti yang sampai saat ini masih tak peduli terhadap sengketa air yang terjadi sejak lama antara warga Sentul City dengan PT Sentul City.
“Saya tidak tega melihat sejumlah warga tidak bisa sholat karena tidak ada air. Saya miris, karena itu saya beranikan diri menulis WA kepada Ibu Bupati Bogor Nurhayannti. Saya khawatir, masalah ini bsia berkembang menjadi masalah SARA karena mereka tidak bisa sholat,” kata Deni kepada BOGOR-KITA.com Sabtu (11/2T/2017).
Sengketa air di Sentul City sudah berlangsung lama. Sengketa itu terjadi karena tarif air yang dikenakan kepada warga Sentul City lebih mahal dari harga resmi. Lembaga Obmbudsmen sudah sempat mempertanyakan hal itu kepada PDAM Kabupaten Bogor. Pihak warga sudah mengadu ke sejumlah lemabag terkait dengan harapan Bupati Bogor Nurhayanti peduli dan turun tangan. Namun sampai saat ini Bupati Bogor Nurhayanti dianggap tidak perduli sampai terjadi pemutusan air terhadap sekitar 100 warga.
Berikut isi WA Deni kepada Bupati Bogor Nurhayanti yang ditembuskan ke BOGOR-KITA.com.
Assalamuallaikum wr wb
Ibu Nupati Yth.
Saya salah satu warga Sentul City yang ingin mengetuk hati ibu sebagai kepala daerah di mana warga ibu meminta perlindungan dan mengadukan nasibnya.
Warga Sentul City tidak pernah meminta harga air murah, warga hanya meminta negara hadir dan menjalankan UU yang berlaku di negara Indonesia tercinta ini.
Sebagai seorang ibu tentunya ibu tahu, mengerti dan bisa merasakan perasaan warga Sentul City dengan masalah air. Air adalah sumber penghidupan , bagaimana jika dalam kehidupan sehari- hari kita merasa was-was akibat sewaktu-waktu pasokan air akan dihentikan. Pernahkah Ibu berpikir jika ini terjadi pada keluarga Ibu? Sebagai seorang muslimah tentunya Ibu juga tahu bahwa air adalah salah satu sarana dalam menjalankan ibadah, bagaimana umat muslim akan beribadah menjalankan perintah Allah bila tidak bisa berwudhu, sebagai seorang pemimpin tentunya kelak semua ini akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat.
Saya berharap dan berdoa semoga Ibu bisa membuka hati untuk segera bisa mengambil keputusan dalam masalah ini, mumpung masih ada kesempatan karena kita tidak pernah tahu sampai kapan Allah percayakan umur ini pada diri kita.
Maaf tidak bermaksud menggurui hanya saling mengingatkan sebagai saudara sesama muslim , kiranya Allah SWT segera membukan pintu hati bagi kita semua dan bisa saling bermanfaat untuk sesama dan menjadikan amal kebaikan ini sebagai bekal menuju akhirat
Wassalamuallaikum wr wb
Jazakillah Khairan Katsiran
Deni (warga Taman Besakih 1/3, Sentul City ). [] BK-1