Ahok
BOGOR-KITA.com– Rencana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menghapus Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) oleh disambut sumringah oleh Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto. Tetapi, pelanggan yang sudah terbiasa menggunakan APTB murung. APTB lahir di zaman Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta. Jokowi menghadirkan APTB untuk menyediakan angkutan nyaman bagi warga Bogor agar tidak menggunakan kendaraan pribadi ke Jakarta.
Tujuan akhirnya dalah mengurangi kemacetan di Jakarta. Belakangan Ahok menilai solusi APTB kurang tepat. Menurut Ahok, seharusnya solusinya bukan dengan menambah trayek baru, melainkan memperpanjang jalur busway.
Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto menyetujui wacana Ahok terkait penghapusan APTB. "Saya setuju dengan Gubernur Jakarta yang ingin mengkaji ulang APTB, karena memang harus ada sinkronisasi antara Pemerintah Jakarta dengan Pemerintah Kota Bogor," ujar Bima di Balaikota Bogor, Jumat (9/1).
Pemkot Bogor, lanjut Bima, mempunyai konsep transportasi terpadu dengan membuat angkutan yang terintrigrasi antara angkutan dalam kota dan angkutan antar kota. "Bisa saja nanti Transjakarta yang masuk Bogor atau Transpakuan yang masuk Jakarta," ujarnya.
Namun, wacana itu membuat pelanggan APTB yang sudah terbiasa menggunakan APTB dari Bogor ke Jakarta dan sebaliknya, mulai galau. Apalagi, APTB melayani cukup banyak rute meliputi Bogor-Grogol, Bogor-Rawamangun, Bogor-Tanah Abang, Bogor-Senen, Ciawi-Tanjung Priok, Pulo Gadung dan Tanah Abang. Juga ada jurusan APTB jurusan Cibinong-Grogol, Cibinong-Blok M dan Pulo Gadung.
Seorang penumpang APTB, Dede Susanti bahkan mengaku resah dengan rencana panghapusan APTB. “Saya sangat terbantu dengan APTB, karena cukup efisien,” kata Dede yang tinggal di Curugmekar dan setiap hari menggunakan APTB menuju kantornya di Kedoya, Jakarta Barat. “Lebih hemat menggunakan APTB Bubulak-Grogol, ketimbang naik kereta," imbuhnya.
Amin Nasrun seorang pengguna setia APTB juga mengaku resah. "Saya jadi bingung, APTB kan diadakan agar warga Bogor tidak membawa kendaraan pribadi ke Jakarta, tujuannya mengurangi kemacetan. Tapi, kenapa sekarang mau dihapuskan?," kata dia, saat ditemui di Terminal Bubulak, Jumat (9/1).
Nasrun menuturkan, selama ini keberadaan APTB sangat membantu dia dan warga lainnya karena bisa sampai langsung ke tujuan tanpa harus menyambung menggunakan transportasi lain. "Kalau naik kereta, harus naik angkot lagi, sampai di Jakarta juga harus naik transportasi lain jadi menambah waktu dan biaya," katanya.
Keluhan serupa dikatakan Susi (26) penumpang APTB lainnya. "Saya sudah nyaman pakai APTB," ujarnya.
Protes juga disampaikan Rojak, sopir APTB. Dia tidak setuju dengan rencana penghapusan APTB, sebab angkutan tersebut sudah melekat di hati dan diminati warga Bogor.
"Kalau dihapus penumpang mau naik apa. APTB sudah sangat efektif, ongkosnya juga lebih murah," katanya.[] Harian PAKAR/Admin