Ade Yasin: Harus Cerdas Merespons Situasi VUCA
BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Menghadapi kondisi VUCA akibat pandemi, suka tidak suka dan mau tidak mau, kita harus mampu merespons situasi yang berubah-ubah secara cerdas, dengan cara belajar memahami dengan baik, mencari alternatif solusi lalu cepat beradaptasi.
Hal ini dikemukakan Bupati Bogor Ade Yasin saat tampil sebagai narasumber dalam webinar dari Bogor menuju Konvensi Nasional Humas (KNH) 2020 bertajuk, “City Branding in Pandemic Era,” di Ruang Kerja Rumah Dinas Bupati Bogor, Cibinong, Jumat (13/11/2020).
VUCA adalah rangkaian singkatan dari Volatile (bergejolak), Uncertain (tidak pasti), Complex (kompleks) dan Ambigue (tidak jelas).
Ade Yasin mengatakan, covid-19 telah menyumbat sumbu aktifitas ekonomi pada berbagai sektor termasuk pariwisata.
Covid-19 menimbulkan kompleksitas masalah ekonomi dan sosial kemasyarakatan. Dan belum diketahui kapan pandemi akan berakhir dan semua negara sedang menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian yang sekarang sering disebut VUCA.
Namun, imbuh Ade Yasin, situasi VUCA itu adalah fakta. “Oleh sebab itu, kita harus bisa meresponnya secara cerdas dengan cara belajar memahami dengan baik, mencari alternatif solusi lalu cepat beradaptasi,” kata Ade Yasin.
Dalam konteks kehumasan, Ade Yasin mengatakan, tantangannya adalah bagaimana di satu sisi Pemerintah Kabupaten Bogor secara persuasif terus mengingatkan masyarakat agar tetap waspada akan bahaya pandemi dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, di sisi lain harus melakukan pemulihan ekonomi melalui sektor pariwisata khususnya.
“Saya mengajak masyarakat atau wisatawan untuk mau kembali berwisata dan meyakinkan masyarakat bahwa destinasi wisata di Kabupaten Bogor aman dari penularan Covid-19, agar perekonomian daerah dapat tetap bergerak,” ujarnya.
Bupati Bogor juga menjelaskan sebagai upaya branding dan promosi pariwisata, Pemerintah Kabupaten Bogor membuat berbagai event/lomba secara daring dan luring, seperti lomba menyanyi dan video kreatif tentang berwisata sambil menerapkan protokol kesehatan, untuk mengajak masyarakat luas kembali berwisata di Kabupaten Bogor.
“Dalam kondisi pandemi ini, Pemerintah Kabupaten Bogor juga terus membangun sarana dan prasarana infrastruktur untuk menunjang pemulihan ekonomi melalui program Sami Sade (satu miliar satu desa) yaitu anggaran satu miliar untuk membangun infrastruktur jalan desa,” ungkapnya.
Bupati menegaskan, di samping upaya branding destinasi wisata yang dilakukan oleh pemerintah, yang lebih penting lagi adalah bahwa pelaku usaha pariwisata harus juga mampu menciptakan image dan meraih kepercayaan masyarakat bahwa lokasi wisata yang dikelolanya telah menerapkan protokol kesehatan. [] Hari/Diskominfo Kabupaten Bogor