Reses di Parungpanjang, Jalur Tambang dan Perlintasan Kereta Api Jadi Usulan Pembahasan
BOGOR-KITA.com, PARUNGPANJANG – Pembahasan Jalur Tambang dan Perlintasan Kereta Api di Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor, menjadi aspirasi yang paling banyak disuarakan warga masyarakat dalam Kegiatan Reses Masa Sidang I anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Dapil V yang berlangsung di kecamatan tersebut.
Hal ini diamini Camat Parungpanjang Icang Alyudin yang mengatakan, bahwa pembahasan terkait kedua hal tersebut memang menjadi aspirasi terkuat yang disuarakan masyarakat pada giat reses anggota DPRD Kabupaten Bogor.
“Selain terkait perlintasan jalur keteta api, dan jalur tambang, adapula aspirasi warga masyarakat terkait masalah rumah sakit dan PD Pasar,” kata Icang Aliyudin kepada wartawan, Rabu (17/11/2021).
Ia menuturkan, jalur tambang merupakan salah satu solusi yang paling tepat agar ada koneksitas antara produksi tambang dan akses jalan yang baik. Menurutnya jika jalan – jalan di Parungpanjang terus menerus tentunya akan membuat para investor enggan masuk berusaha ke Parungpanjang.
“Saya juga berharap, DPRD Kabupaten Bogor bisa segera mendorong hal ini (pembangunan jalur tambang-Red) . Paling tidak minta bantuan sama pemerintah pusat,” imbuhnya.
Icang mengaku, selain akses jalan jalur tambang, hal paling penting lainnya adalah jalur pintu perlintasan kereta api yang berada di Desa Kebasiran. Saat ini, lanjut Camat Icang, yang menjaga pintu perlintasan adalah relawan dari Linmas dan Ormas.
“Penghasilan mereka adalah swadaya. Padahal para penjaga tersebut sudah dibina oleh Dishub, namun hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya mereka akan seperti apa nantinya,” terang Icang.
Icang menjelaslan, adanya penjagaan di pintu perlintasan kereta api sangat dibutuhkan oleh masyarakat demi keamanan pengguna jalan yang kerap kali melintas di ruas Jalan Kebasiran.
“Bukan sekali dua kali, tapi sudah sering warga yang melintas tertabrak kereta api. Dalam reses dewan ini, kami juga sudah sampaikan hal tersebut,” jelas Icang.
Sementara itu Kepala Desa Kebasiran, Jajang Atmaja mengaku, pembuatan portal/pintu perlintasan kereta api juga sangat diperlukan untuk bisa menjaga keselamatan warga masyarakat.
“karena sudah berapa tahun itu portal yang alam belum ada perbaikan. Saya juga sudah sering kali menyampaikan usulan ini di saat reses dewan sebelum nya,” ujar Jajang. [] Fahry