Pendidikan

Departemen Fisika IPB University Hadirkan Pakar, Ungkap Misteri Neutrino

Neutrino

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Ilmu fisika terus mengalami perkembangan. Banyak fenomena baru yang memerlukan penjelasan teoretik baru. Salah satunya adalah fenomena partikel neutrino yang dapat berubah jenis (flavour) atau biasa dikenal sebagai flavour oscillation.

Terkait hal tersebut, Departemen Fisika IPB University mengundang pakar neutrino yakni Apriadi Salim Adam, ScD dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk berbicara dalam Physics Talk Seri Ke-11, Kamis (26/8/2021). Webinar ini mengangkat tema “Discriminating the Nature of Neutrinos through non-relativistic flavour oscillations: Dirac of Majorana Normal or inverted.”

Webinar ini tidak hanya dihadiri sivitas Departemen Fisika IPB University saja, namun dihadiri juga oleh dosen dan mahasiswa dari universitas lain serta masyarakat luas. Hadir juga beberapa pakar neutrino Indonesia seperti Prof Pramudita Anggraita, Mirza Satriawan, PhD, Prof Anto Sulaksono, Julio, PhD, dan Reinard Primulando, PhD.

Di awal presentasinya, Apriadi Salim Adam menjelaskan alasan mengapa banyak pakar tertarik untuk meneliti neutrino. Ia menyebutkan, hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa model standar partikel tidak mengakomodir keberadaan massa neutrino.

Baca juga  Tiro Turnip, Mahasiswa Indonesia Berprestasi di Rusia

Sementara, kata Apriadi Salim, fakta dari hasil eksperimen menunjukkan bahwa neutrino memiliki massa, walaupun sangat kecil. “Secara eksperimen juga diketahui bahwa neutrino dapat berosilasi dari satu flavour ke flavour yang lainnya. Flavour adalah jenis neutrino, baik neutrino elektron, neutrino muon, atau neutrino tauon, sebagaimana dibuktikan dalam pengamatan di berbagai Laboratorium seperti Super Kamiokande di Jepang,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, saat ini belum diketahui secara pasti, apakah massa neutrino lebih cenderung pada masa Dirac atau masa Majorana yang masing-masing memiliki formulasi yang berbeda. Namun demikian, untuk jenis osilasinya, tidak dapat dibedakan.

“Eksperimen neutrinoless double beta decay dapat mendeteksi bahwa neutrino bersifat majorana, namun jika ada neutrino yang belum dapat dibuktikan secara eksperimen, maka jenis neutrino tersebut dapat dianggap berjenis Dirac,” jelas Apriadi Salim.

Baca juga  Dua Pakar IPB University Bicara Pentingnya Kesehatan Mental Menghadapi Pandemi

Ia menyebut, medan Majorana dapat teridentifikasi dari nilai konjugasinya yang sama dengan dirinya sendiri, serta bagaimana bilangan lepton tersebut berevolusi terhadap waktu.

Ia juga memaparkan bahwa perhitungan evolusi waktu Lepton Family Number (LFN) sendiri dilakukan dalam beberapa tahapan hingga diperoleh nilai harap evolusi waktunya. Nilai LFN sangat bergantung pada fase dan massa Majorana.

Pada neutrino Majorana, kata Apriadi Salim, LFN neutrino lebih sensitif terhadap fase majorana pada momentum yang kecil sedangkan pada neutrino Dirac terdapat dua LFN. LFN yang dimaksud adalah left handed yang dapat diperoleh secara eksperimen dan right handed yang tidak dapat dihitung melalui model standar. Penelitian terkait neutrino masih terus berkembang sampai saat ini dan kemungkinan akan ditinjau apakah LFN dapat teramati secara eksperimen baik untuk jenis Majorana maupun Dirac.

Dalam sesi diskusi, beberapa pakar neutrino juga ikut memberikan insight tentang neutrino yang berjarak dekat dapat mengalami osilasi walaupun flavournya sejenis. Reinard Primulando dari Departemen Fisika Universitas Katolik Parahyangan memberikan beberapa komentar tambahan terkait osilasi neutrino yang berasal dari perubahan fasa fungsi gelombang akibat perbedaan masa dari tiga flavour neutrino serta peluang neutrino steril (sterille neutrino) sebagai kandidat materi gelap (dark matter).

Baca juga  Jelang US dan UN, SMAN 4 Gelar Tabligh Akbar

Sementara itu, Prof Husin Alatas sebagai Kepala Divisi Fisika Teori Departemen Fisika IPB University dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada narasumber karena bersedia membagikan pengetahuan terkini terkait riset di bidang neutrino. Dosen IPB University itu membuka seluas luasnya peluang kerjasama antara Fisika IPB University dan Kelompok Penelitian Fisika Teoritik LIPI dalam riset dan pembimbingan bersama mahasiswa Fisika IPB University.

Prof Husin Alatas juga menegaskan bahwa New Physics baik hukum-hukum dan kaidah baru ilmu fisika kemungkinan akan terkuak dari riset-riset yang terkait neutrino. [] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top