Kab. Bogor

Mahasiswa KKN-T IPB University Sosialisasikan ASI Eksklusif dan MP-ASI di Desa Babakan Madang

mahasiswa IPB

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Mahasiswa IPB University yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) di Dusun Cicadas, Desa Babakan Madang, Kabupaten Bogor melakukan sosialisasi ASI eksklusif dan MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) kepada masyarakat. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu dari RT 03 Dusun Cicadas, Desa Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Nira Delina, mahasiswa KKN-T IPB University menjelaskan, kegiatan sosialisasi ini dilatarbelakangi oleh pola pikir masyarakat yang masih menganggap bahwa pemberian MP-ASI sudah boleh diberikan ketika bayi masih berusia di bawah enam bulan.

“Pemberian MP-ASI pada bayi usia di bawah enam bulan tidak direkomendasikan. Hal ini karena organ pencernaan bayi masih belum dapat mencerna bahan makanan secara sempurna sehingga dapat berisiko terjadinya gangguan pencernaan dan tumbuh kembang anak,” ujar Nira Delina, mahasiswa IPB University dari Departemen Gizi Masyarakat.

Baca juga  Duit Samisade Cair Di Beberapa Desa, Sekcam Ciseeng Wanti wanti soal Ini

Selain itu, lanjut Nira, penerapan gizi seimbang di masa pandemi sangat penting guna mencegah penularan COVID-19. Oleh karena itu, tim KKN-T IPB University memperkenalkan pentingnya pemberian ASI eksklusif dan MP-ASI untuk bayi serta anjuran penerapan gizi seimbang melalui “Isi Piringku”.

Menurut Nira, pemenuhan ASI eksklusif dan MP-ASI di masa 1.000 hari pertama kehidupan sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi agar terhindar dari risiko terjadinya stunting. Oleh sebab itu, perlu adanya kesadaran masyarakat untuk menjalankan secara serius pemberian ASI eksklusif sampai bayi berusia enam bulan.
Sementara itu, MP-ASI dapat diberikan setelah bayi berusia lebih dari enam bulan.

Adapun anjuran Isi Piringku, Nira menjelaskan bahwa hal tersebut menjadi salah satu upaya utama untuk meningkatkan imunitas. Terutama dengan asupan yang tepat sesuai kebutuhan gizi harian. Pasalnya, imun yang kuat di tengah pandemi COVID-19 ini amat penting sebagai langkah pencegahan.

Baca juga  Piala Presiden 2022: Lawan Arema FC, Djanur Minta Laskar Padjajaran Mampu Atasi Tekanan Penonton

“Saya awalnya sudah memberikan MP-ASI kepada bayi saya meski belum enam bulan. Namun, setelah ikut sosialisasi ini, saya menjadi tahu bahwa yang saya lakukan tidak tepat, perlu saya hentikan sementara dan disambung nanti saat bayi saya berumur enam bulan, terima kasih tim KKN-T IPB sudah menyampaikan sosialisasi ini,” ungkap Ibu Marsih, salah satu peserta sosialisasi.

Selain mensosialisasikan ASI ekslusif dan MPASI, tim KKN-T IPB University juga memberikan penyuluhan terkait penggunaan gawai dan pembuatan handsanitizer. Penyuluhan tersebut dilakukan dalam rangka mengurangi dampak pandemi COVID-19 di kalangan masyarakat. [] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top