Kardenal
BOGOR-KITA.com – Ada satu poin penting yang diharapkan bisa dicapai dalam penyelenggaran Bogor Economic Summit (BES) 2014 yang digelar di Gedung Tegar Beriman, Kompleks Pemkab, Cibinong, Senin (8/12). Yakni, menjadi awal dari terajutnya sinerji 8 daerah jelang Asean Economic Community (AEC) 2015.
Hal ini dikemukakan Sekretaris Badan Perizinan Terpadu (BPT) Kabupaten Bogor, Kardenal kepada PAKAR di ruang kerjanya, di Cibinong, Jumat (5/12).
Delapan daerah yang dimaksud Kardenal adalah, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, KotaDepok, Kabupaten Cianjur, Kabupatan Sukabumi, Kota Sukabumi, dan Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi
“Kerjasama dalam rangka sinerji 8 daerah itu akan menjadi satu topik bahasan dalam BES 2014,” kata Kardenal yang sekaligus bertindak sebagai pelaksana BES 2014.
Kerjasama itu, menurut Kardenal, bukan hanya antar pemerintahnya saja, tetapi juga kerjasama dengan pihak swastanya, seperti Kadin, Asosiasi Bisnis, Himpunan Pengusaha dan Perguruan Tinggi.
“Delapan daerah diharapkan dapat bersinerji satu sama lain agar dengan demikian mampu berkompetisi dengan sesame negara ASEAN yang akan merealisasi era perdagangan bebas mulai 2015 mendatang,” katanya.
Bentuk kerjasama yang dapat dijajaki dengan 8 daerah itu, dalam pandangan Kardenal, salah satunya terkait usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kerjasama dalam hal ini dapat berbentuk mempermudah memperolah akses dan informasi mengenai pasar, teknologi, pelatihan, fasilitas perdagangan, perbankan, atau saling bersinerji membantu UMKM menjadi pemasok yang kompetitif dan efisien bagi usaha besar,” sebutnya.
Kerja sama terkait UMKM juga dapat dilakukan dalam bentuk saling mendukung pemberdayaan sentra-sentra UMKM dengan mengupayakan bantuan mesin atau laboratorium dan lain sebagainya yang diperlukan.
BES pertama kali dilaksanakan oleh Kabupaten dan Kota Bogor, karena adanya kebutuhan bersama dalam mewujudkan keterpaduan pembangunan antara Kota dan Kabupaten Bogor sebagai wilayah Kerajaan Padjadjaran di zaman dahulu.Belakangan mengikutsertakan Kota Depok, dan kelanjutannya dengan daerah lai di sekitarnya.
“BES menjadi sarana kedua pemerintahan, Kota dan Kabupaten Bogor,menyamakan persepsi antara pimpinan kedua wilayah untuk menyinkronkan program pembangunan.
Berbeda dengan BES sebelumnya, yang lekat dekat sosok Rachmat Yasin (mantan Bupati Bogor) dan Diani Budiarto (mantan Walikota Bogor), BES kali ini menghadirkan dua sosok pemimpin baru, yakni Plt Bupati Bogor Nurhayanti dan Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto. Bersama Walikota Depok Nurmahmudi, Nurhayanti dan Bima Arya akan muncul sebagai figur sentral BES 2014.
BPT Kabupaten Bogor yang bertindak sebagai pelaksana, juga mengagendakan kehadiran kalangan pemerintahan, pengusaha, akademisi. Dari luar Bogor, BPT Kabupaten Bogor akan menghadirkan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, Prof Ermaya Suradinata, dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pusat, Suryo Bambang Sulisto. Figur Suryo Bambang Sulisto diyakini akan membuat BES kian bermakna, mengingat pengalamannya yang luar biasa. Selain aktif sebagai ketua Kadin, Suryo Bambang Sulisto masih tercatat sebagai Presiden Komisaris PT Bumi Resources Tbk. Lulusan Washington International University, Pennsylvania, AS ini juga dikenal sebagai pengusaha dan pendiri Satmarindo Group. Dia juga aktif sebagai Preskom PT Giordano Indonesia, dan pernah menjadi Komisaris PT Jamsostek (Persero), dan pernah menjadi Utusan Khusus Presiden RI (Duta Besar Keliling) untuk wilayah Amerika Utara, Tengah, dan Selatan. Presenter Indosiar, Tina Talisa yang akan memandu jalannya acara, diperkirakan akan membuat suasana kian hidup. [] Harian PAKAR/Admin
