Bima Arya: Meninggalkan Zona Nyaman Sangat Menantang Bagi ASN
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Satu hal yang sangat menantang bagi ASN (aparatur sipil negara) adalah meninggalkan zona nyaman.
Hal ini dikemukakan Wali Kota Bogor, Bima Arya saat membuka Rapat Kerja (Raker) Korpri Kota Bogor di Riung Ageung, Leuweung Geledegan, Tamansari Ciapus, Kabupaten Bogor, Selasa (17/11/2020).
Bima mengatakan, banyak cerita tentang pejabat yang berani meninggalkan zona nyaman dan bertarung dengan segala risikonya.
“Kebersamaan itu nyaman, sementara meninggalkan zona nyaman itu berisiko,” kata Bima
Tetapi, katanya, banyak hal-hal yang tidak terjadi di Kota Bogor kalau pimpinannya tetap berada di zona nyaman.
“Kalau mau zona nyaman, tidak ada yang namanya Sistem Satu Arah (SSA), tidak ada pedestrian yang besar di Kota Bogor. Banyak hal-hal yang keluar dari zona nyaman tapi memberi manfaat yang besar di masa depan, mungkin tidak populer, karena itu saya juga ingin melihat calon-calon pemimpin masa depan Kota Bogor dari ASN yang berani meninggalkan zona nyaman. Sehingga apa yang sudah ada di Kota Bogor, yang sudah kita nikmati prestasinya bisa dilanjutkan terus. Tidak mau saya ada yang mundur ketika ganti kepemimpinan,” tegas Bima.
Bima kemudian menyebut soal ASN Kota Bogor yang semakin profesional, kompeten dan semakin berintegritas.
“Saya ingin betul Korpri Kota Bogor berperan ke arah itu,” kata Bima.
Oleh sebab itu Bima mengatakan, regenerasi aparatur yang berintegritas menjadi hal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan, mulai dari lurah, camat, kepala perangkat daerah, sekda, hingga wali kota dan wakil wali kota yang andal.
“Menjadi bagian dari tanggung jawab Korpri adalah regenerasi birokrat aparatur yang berintegritas. Saya yakin ada jalan untuk menyisipkan itu,’ kata Bima. [] Hari/Prokompim