Ade Yasin Gercep Respon Keluhan Petani Tanaman Hias
BOGOR-KITA.com, TAMANSARI – Bupati Bogor Ade Yasin gercep (gerak cepat) merespon keluhan petani tanamah hias.
Hal itu terjadi saat Ade Yasin bertemu dan berdialog dengan Paguyuban Petani Tanaman Hias Sukamantri, di Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Kamis (22/10/2020).
Ade Yasin tampak sangat antusias dalam dialog yang juga dihadiri Kepala Dinas Tanaman Holtikultura dan Perkebunan, Dekan Pertanian IPB, Camat Tamansari serta Kepala Desa Sukamantri.
Ade Yasin mengatakan, potensi tanaman hias Kabupaten Bogor luar biasa. Yang kita tahu, pandemi covid19 berdampak pada semua sektor. Tetapi ternyata tidak untuk tanaman hias. Penjualan tanaman hias justru mengalami peningkatan di masa ini, omzetnya bisa sampai Rp200-300 juta sehari secara keseluruhan di Kabupaten Bogor.
Ia juga mengatakan, bahwa di masa pandemi sekarang ini, lagi trend mengurus tanaman, karena banyak orang yang mengalami keterbatasan untuk keluar rumah.
“Ini bukan sekadar hobby tetapi menghasilkan untuk keluarga dan wilayah,” kata Ade Yasin.
Ade Yasin juga menyatakan rasa bangganya terhadap ekspor tanaman hias Kabupaten Bogor.
“Saat ini sudah ekspor ke Eropa, Amerika, Jepang, Korea, bahkan ke Afrika. Jadi ini potensi yang luar biasa, patut kita support, karena ini sumber ekonomi daerah, selain pengembangan tanaman ini bisa menjadi agro wisata,” kata Ade Yasin.
Melihat potensi besar itu Ade Yasin lalu bertanya, apakah ada kendala dalam pengembangan atau pemasarannya.
“Kalau ada, mari kita urai bersama jika ada masalah atau ada kendala yang menghambat produktifitas para penggiat tanaman hias,” katanya.
Paguyuban Petani Tanaman Hias Sukamantri pun menyampaikan beberapa kendala di antaranya stock tanaman untuk ekspor, akses transportasi menuju ke lahan pertanian di Sukamantri, serta kurangnya pameran tanaman hias.
Mendengar hal itu, Ade Yasin gercep menanggapi, pada saat itu juga menginstruksikan Kadistanhorbun membentuk kultur jaringan guna mempercepat stock tanaman, dan menginstruksikan kepala desa menindaklanjuti apa yang menjadi kendala, salah satunya dengan menggunakan anggaran Rp1 miliar satu desa untuk dimanfaatkan membiayai perbaikan infrastruktur jalan menuju rumah tanaman hias. [] Hari