BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Bogor terus berupaya membangkitkan usaha kecil termasuk industri kecil dan menengah (IKM) yang tergulung oleh pandemi covid-19.
“Ya, banyak IKM di Kabupaten Bogor yang terdampak dari Covid-19. Bahkan, dari 16 ribuan usaha kecil dan menengah yang ada, banyak yang harus gulung tikar terpengaruh covid tadi,” kata Kepala Dinas Perdagangan dan Industri (Disperdagin) Kabupaten Bogor, Nuradi kepada BOGOR-KITA.com, di Cibinong, Selasa (13/10/2020).
Nuradi tak menyebut secara spesifik data IKM yang gulung tikar karena terdampak covid-19.
“Yang jelas banyak dan sebabnya pun beragam. Tapi yang utama adalah soal bagaimana membangkitkannya kembali,” kata Nuradi.
Karena itu, lanjut Nuradi, pihaknya tengah berupaya me-recovery kembali para IKM yang hingga saat ini masih bertahan.
“Ada beberapa upaya yang kini tengah kami galakkan. Salah satunya ada pembinaan dan pelatihan-pelatihan, selain tentunya mengkreasi teknik pemasaran agar produk IKM yang ada saat ini diterima pasar,” sebutnya.
Tak hanya itu, untuk memaksimalkan langkah yang telah dilakukan tersebut, Disperdagin juga terus melakukan upaya-upaya promosi untuk mengenalkan produk-produk IKM yang ada. Bentuknya melalui berbagai cara, tidak saja untuk pasar domestik tetapi juga pasar internasional.
“Kita pun terus berupaya mendorong peningkatan IKM dengan melakukan pemetaan potensi sesuai wilayah. Seperti usaha kerajian tas yang berpusat di Ciampea, Kopi di kawasan Timur hingga Selatan Kabupaten Bogor dan IKM logam di Citeureup,” jelasnya.
Begitu juga IKM makanan yang kini banyak ditemukan di hampir seluruh wilayah Kabupaten Bogor. “Pemetaan dan pendampingan, pelatihan dan promositerus kita lakukan hingga ke sisi pemasaran,” kata Nuradi. [] Fauzan