Kota Bogor

Bima Benarkan Musuh Indonesia Adalah Perpecahan

BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Walikota Bogor Bima Arya membenarkan bahwa musuh Indonesia saat ini adalah perpecahan.

Hal ini mengemuka dalam acara bertajuk Indonesian Cultural Week yang menampilkan Bima Arya sebagai pembicara di Sekolah HighScope Indonesia, Jakarta, Selasa (26/11/2019).

Munculnya perpecahan sebagai musuh itu berawal ketika Bima Arya bercerita seputar kekayaan budaya Tanah Air hingga keberagaman yang mampu menguatkan bangsa.

“Sekarang musuh kita bukan penjajah, tapi Bung Karno (Sukarno) pernah bilang sesuatu. Apa itu?,” tanya Bima Arya kepada ratusan peserta yang masih duduk dibangku SD-SMP itu.

“Musuh kita adalah bangsa sendiri,” timpal Matthew, murid HighScope.

“Musuh kita sekarang adalah koruptor,” jawab murid lainnya.

Baca juga  Covid-19 Kota Bogor 12 April 2021: Positif 46, Sembuh 274, Kasus Aktif Anjlok dari 826 jadi 597

“Musuh yang kita miliki adalah perpecahan,” kata Jacob, sambil mengacungkan jarinya.

Mendengar itu, Bima Arya sangat terkesan dengan jawaban-jawaban siswa.

“Kalian sangat luar biasa. Ya jawaban kalian semua benar. Bung Karno pernah bilang, suatu saat musuh kalian bukan lagi penjajah, tapi bangsa sendiri. Maksudnya apa? Kalau jadi bangsa Indonesia harus kompak dan bersatu karena dengan bersatu kita bisa jadi bangsa pemenang. Jadi, PR kita bukan lagi perang melawan penjajah, melainkan merawat persatuan dalam keberagaman,” ujar Bima.

Bima menambahkan, meski sosok Sukarno dikenal sebagai orang yang hebat, tapi beliau tidak mungkin bisa bekerja sendiri dalam memerdekakan Indonesia.

“Sukarno itu orang Jawa tapi ada keturunan Bali. Kemudian datang dan berbaur dengan orang Padang, Ambon, Makassar, Arab, Tionghoa yang ada di Indonesia, dia mengajak semuanya untuk bertujuan memerdekakan Indonesia. Bung Karno mampu melampaui zamannya,” jelasnya.

Baca juga  Teknologi Irigasi Presisi Berbasis AI Dukung Pertanian Berkelanjutan

Bima Arya kemudian menyuguhkan berbagai visual tentang keberagaman dan toleransi yang ada di Kota Bogor. Hal tersebut dibuktikan dengan digelarnya berbagai festival kebudayaan yang digelar Pemkot Bogor.

“Perbedaan itu adalah kekuatan. Sejauh kita bisa menghargai, sejauh kita bisa paham maknanya apa. Kalau dunia ini seragam, tidak akan menjadi kekuatan. Indonesia kaya dengan perbedaan. Jadi seharusnya Indonesia menjadi negara yang kuat. Karena punya nilainya, local wisdom, local values. Kalau orang senang sama budayanya mereka akan menjalankan nilai-nilainya dan mereka akan menjadi orang lebih arif bijaksana,” beber Bima.

Bima Arya mengajak para hadirin untuk hadir dalam Bogor Street Festival CGM yang akan digelar 8 Februari 2020.

Baca juga  Bima Ajukan Raperda Tirta Pakuan, Kejar Target SDGs, 2024 Cakupan Layanan 100 Persen

“Festival ini sudah masuk ke dalam kalender event nasional dari Kementerian Pariwisata. Ajak keluarga dan kerabat, akan banyak penampilan kesenian dan kebudayaan yang beragam,” tandasnya. [] Admin/Humas Pemkot Bogor

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top