BOGOR-KITA.com – Manajemen PT Sukaputra Graha Cemerlang (SGC), pengelola township management kawasan hunian Sentul City masih terus memantau pasokan air dari PDAM Tirta Pakuan yang sempat terhambat akibat banjir yang terjadi Kamis (25/4/2019). Suplai air dari BUMD milik Pemkab Bogor ini mulai masuk secara bertahap Jum’at (26/4/2019) malam pukul 19.00 WIB. Namun belum normal.
“Debit air yang masuk belum normal masih di kisaran 60-70 lps karena tingkat kekeruhan air masih tinggi sehingga perlu dilakukan treatment berkala di lokasi pengolahan PDAM,” kata Direktur Operasional PT SGC Jonny Kawaldi, dalam keterangan pers yang dikirim ke BOGOR-KITA.com, Sabtu (27/4/2019).
Menurut Jonny, pihaknya mengerahkan tim internal untuk menangani masalah pasokan air. Tim yang terlibat antara lain Tim WTP, TMD, EO, Security dan logistic yang mengawal penanganan gangguan suplai PDAM. Jonny menjelaskan PT SGC sudah melaksanakan tiga langkah untuk menangani masalah suplai air PDAM yang terhambat akibat banjir.
“Kita sudah lakukan manuver supply di GT, lalu pengecilan seluruh valve distribusi dan ketiga adalah pengisian toren air cluster untuk kebutuhan darurat,” paparnya.
Terkait pengisian toren air cluster, PT SGC membeli 25 truk air curah untuk mendapat stok air di ground tank. Air curah yang dibeli pun memenuhi standar kualitas air baku yang telah ditetapkan PT SGC.
“Selama pasokan air dari PDAM belum normal, kita terus pasok air melalui toren air cluster. Ini salah satu bentuk pelayanan kami dan bagian dari tanggung jawab kami sebagai pengelola township management Sentul City,” terang Jonny.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, PDAM Tirta Kahuripan menyampaikan pemberitahuan, curah hujan yang tinggi di wilayah hulu Kamis (25/4/2019) malam lalu yang menyebabkan tingginya kekeruhan air baku di instalasi Cibinong dan Kedung Halang sehingga produksi air bersih menjadi terganggu. PDAM sendiri kini tengah memaksimalkan plant dan sumber air pendukung untuk menjaga kondisi air bersih selama gangguan supply PDAM. [] Admin