Kota Bogor

DBD, Tuberkulosis dan HIV Masih Tinggi di Kota Bogor

BOGOR-KITA.com – Tiga penyakit menular seperti Tuberkulosis (TB), Demam Berdarah Dengue (DBD) dan HIV masih tinggi di Kota Bogor. Sementara tren penyakit tidak menular, seperti hipertensi, Diabetes Melitus (DM), gangguan jiwa dan lainnya pun masih terus meningkat.

“Kondisi ini disebut beban ganda penyakit karena ada dua jenis penyakit, yakni Penyakit menular dan penyakit tidak menular,” ujar Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Dinkes Kota Bogor, Lindawati saat ditemui di kantornya di Jalan Kesehatan, Kota Bogor, Rabu (23/1/2019).

Linda mengatakan, peningkatan angka penyakit ini selaras dengan jumlah penemuan dan pencarian kasus. Penemuan atau pencarian kasus ini dilakukan dengan cara pemeriksaan tes secara berkala. Sehingga ketika ditemukan kasus lebih banyak maka angkanya pun akan naik.

Baca juga  HJB ke-543, GP Ansor: Momentum Menjaga Kelestarian dan Kesejahteraan Bogor

“Temuan-temuan kasus, baik itu yang tidak menular atau menular terus menjadi perhatian untuk diantisipasi,” katanya.

Ia menuturkan, penyakit menular yang angkanya paling tinggi, yakni TB. Pihaknya pun melakukan gerakan “Ketuk Pintu” setiap bulannya ke rumah-rumah yang terdapat penderita TB. Itu dilakukan untuk memeriksa sekaligus memastikan tidak ada anggota keluarga, tetangga hingga teman dekatnya yang ikut tertular. Pasalnya dari satu orang penderita TB berpotensi menularkan kepada 10 orang.

“Penyebab TB itu dari bakteri tapi ada penyebab tidak langsungnya mulai dari rumah yang tidak sehat atau tidak terkena cahaya matahari, kurang gizi atau dari penyakit,” imbuhnya.

Sementara itu penanganan HIV dilakukan  dengan pemeriksaan VCT. Setelah pemeriksaan pasien yang positif terkena HIV harus diobati agar tidak menular ke orang lain. Saat ini ada enam puskesmas yang mempunyai layanan untuk pengobatan HIV. Sementara terkait DBD angka penderita meningkat di Desember meski angka keseluruhan di 2018 menurun dibanding 2017.

Baca juga  Satlantas Polresta Bogor Kota Antisipasi Lonjakan Wisatawan jelang Nataru

“Kalau DBD kita buat gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus. Nah PSN ini harus dilakukan serentak setiap minggunya, semua warganya harus bareng agar jentik nyamuknya mati,” sarannya.

Linda menambahkan, pada penyakit tidak menular angka yang paling tinggi, yakni hipertensi, diabetes dan gangguan emosional (sering pusing, diare tanpa sebab dan sering marah-marah). Penyakit-penyakit ini biasanya disebabkan faktor makanan dan gaya hidup. Dan hal ini bisa dikendalikan dengan melakukan Cerdik.

Cerdik merupakan singkatan dari Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin olahraga tiga kali seminggu, Diet seimbang dengan mengurangi gula, garam, lemak namun meningkatkan buah dan sayur, istirahat yang cukup dengan tidur 6 sampai 7 jam dan Kelola Stres.

Baca juga  Ganggu Aktivitas Warga, Eddy Soeparno Datangi Proyek Galian PGN di Curug Mekar

“Kesehatan psikis itu mempengaruhi kesehatan fisik. Kalau lagi stres bisa rekreasi atau ibadahnya diperbanyak,” pungkasnya. [] Admin/Humpro Pemkot Bogor

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top