BOGOR-KITA.com – Yayasan Pena Demokrasi Indonesia berharap adanya perhatian yang cukup, khususnya pada keluarga yang memiliki anak disabilitas cerebral palsy. Mengingat anak cerebral palsy merupakan disabilitas yang disebabkan oleh kelumpuhan otak yang mengakibatkan mereka mengalami hambatan motorik, kognitif, komunikasi, dan hubungan sosial. Akibat kondisi tersebut, kelompok disabilitas cerebral palsy memiliki partisipasi yang rendah dalam kehidupan bermasyarakat.
Hal itu dikemukakan Lasmi Purnawati direktur pelaksana Yayasan Pena Demokrasi Indonesia dalam rilis yang diterima BOGOR-KITA.com di Bogor, Senin (3/12/2018).
Ia menuturkan Pena Demokrasi Indonesia sangat mendukung upaya dan langkah pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dalam membangun Indonesia inklusi dan ramah disabilitas.
“Ini merupakan komitmen pemimpin nasional dan merupakan harapan bagi kelompok disabilitas dalam mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya untuk pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraannya,” terangnya.
Untuk itu Yayasan Pena Demokrasi Indonesia bekerja bersama keluarga anak cerebral palsy berusaha mewujudkan mimpi membangun ruang partisipasi dan sosialisasi bagi penyandang disabilitas cerebral palsy berupa tempat atau lahan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana latihan dan pengembangan ekonomi keluarga untuk dapat bergotong royong memperkuat kemampuannya dalam meningkatkan kesejahteraan kehidupan anak-anak cerebral palsy.
Pada Hari Disabilitas Internasional yang diperingati setiap tanggal 3 Desember kami berharap, semoga aspirasi dan kebutuhan kelompok disabilitas di Indonesia terakomodir dalam proses pembangunan. “Makin banyak sarana dan fasilitas sosial dibangun untuk memenuhi kebutuhan kelompok disabilitas sehingga potensinya dapat berkembang secara maksimal di semua bidang pembangunan,” pungkasnya. [] Hari