BOGOR-KITA.com – Bersama beberapa anggota komunitas difabel Kota Bogor, Penggerak Disabilitas Kota Bogor yang juga Ketua Himpunan Disabilitas Indonesia Kota Bogor Hasan Basri bersilaturahmi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat di Paseban Surawisesa, Balaikota Bogor, Jumat (29/06/2018).
Dalam silaturahmi tersebut Hasan Basri menyampaikan banyak hal, beberapa diantaranya adalah mengenai rencana kegiatan Wisata alam bagi penyandang disabilitas Kota Bogor.
“Saat bertemu Pak Sekda beberapa hari lalu, kami ceritakan rencana ini dengan dana udunan dari para anggota, Alhamdulillah Pak Sekda merespon dan memberikan bantuan agar kegiatan Wisata alam ini terlaksana,” jelas Hasan Basri.
Pada kesempatan tersebut, Hasan Basri juga menyampaikan bahwa para penyandang disabilitas di Kota Bogor sebagian belum sepenuhnya mendapatkan akses di tempat Pemungutan Suara (TPS) saat Pilkada Serentak 2018 untuk menyalurkan hak suara atau hak pilihnya.
“Semoga pemilihan-pemilihan berikutnya kami diberi akses yang lebih baik,” harap Hasan.
Tidak sampai disitu, Hasan Basri juga meminta agar para tunanetra di Kota Bogor bisa dilibatkan dalam event perayaan yang dilaksanakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Dia menyebutkan anggota tunanetra yang aktif di Kota Bogor berjumlah 70 orang.
“Misalnya saja pijat massal. Jangan sampai masyarakat melihat mereka sebagai pengemis, selain sebagai ajang promosi kami juga berharap pelibatan kami dalam satu event dapat menghilangkan kesan tunanetra itu pengemis,” ujar Hasan Basri.
Menanggapi hal tersebut, Sekda Kota Bogor Ade Sarip Hidayat menerangkan, kunjungan para penyandang disabilitas yang berencana berwisata sebagai tanda syukur karena kondisi Kota Bogor selama proses Pilkada Serentak 2018 berjalan kondusif.
“Kita fasilitasi kendaraannya dan konsumsinya dari pribadi karena dari Pemkot sendiri tidak ada anggaran khusus untuk kepentingan tersebut,” ujarnya.
Ade merasa beruntung bisa berkomunikasi langsung dan berbagi dengan para penyandang disabilitas. Kedepan Ade menginginkan program Pemkot Bogor mampu menyentuh kepentingan para penyandang disabilitas, salah satunya dari keterampilan memijat yang mereka miliki atau keterampilan lainnya.
“Roda ekonomi mereka dari situ, kenapa tidak Pemkot Bogor memfasilitasinya atau membuatkan tempat bagi mereka untuk bisa memijat. Mungkin kerajinan-kerajinan yang dibuat mereka kita coba fasilitasi dengan Dekranasda sehingga bisa terpromosikan,” tuturnya.
Berkaitan mengenai keluhan akses yang belum optimal bagi para penyandang disabilitas saat Pilkada Serentak 2018, hal ini menurut Ade akan menjadi salah satu bahan evaluasi sehingga di pemilihan-pemilihan berikutnya para penyandang disabilitas dapat menyalurkan haknya tanpa hambatan.[]Admin