PMC Bersama Relawan Salurkan Bantuan ke Warga Sukabumi Terdampak Longsor
BOGOR-KITA.com, SUKABUMI – Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Sukabumi pada Senin (27/10/2025) sore, memicu terjadinya bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah titik.
Salah satu wilayah terdampak parah berada di Desa Sukarame, Kecamatan Cisolok, di mana sembilan rumah warga rusak berat, lima di antaranya tertimbun material longsor. Akses menuju Kampung Pamokoan dan Cijangkorang pun sempat terputus akibat tertimbun longsoran tanah, menyebabkan lebih dari 600 jiwa terdampak dan terisolasi selama beberapa hari.
Hingga lebih dari sepekan pascakejadian, jalur menuju pemukiman masih sulit dilalui. Setiap kali hujan turun, longsor susulan kerap menutup badan jalan sehingga menghambat mobilisasi logistik maupun layanan kesehatan bagi warga terdampak.
Pada Jumat (7/11/2025) sore, tim Pers Motor Club (PMC) bersama Indonesia Care dan unsur relawan lainnya menurunkan tim advance untuk melakukan peninjauan awal serta menyiapkan dapur umum di Kampung Cikahuripan.
Keesokan harinya, tim gabungan bergerak menuju Kampung Pamokoan membawa bantuan logistik dan membuka layanan kesehatan gratis. Dengan menggunakan sepeda motor dan satu unit ambulans, para relawan menembus jalanan licin, bebatuan, serta ancaman longsor susulan.
Bantuan yang diberikan meliputi kebutuhan pokok, perlengkapan perempuan dan bayi, hingga obat-obatan. Warga menyambut kedatangan tim dengan penuh haru dan rasa syukur. Anak-anak pun tampak ceria saat mengikuti kegiatan trauma healing yang digelar di lokasi.
“Hari ini kami kirimkan bantuan hasil donasi dari sejumlah pihak. Walau tak seberapa, semoga bisa menguatkan hati warga di tengah musibah ini,” ungkap Presiden Pers Motor Club, Billy Adhyaksa, yang turut hadir menyerahkan bantuan.
Billy menegaskan, aksi sosial tersebut merupakan bentuk kolaborasi kemanusiaan antara PMC, organisasi wartawan, lembaga sosial, dan sektor swasta seperti Eiger Adventure Land, Indonesia Care, serta BAZNAS.
“PMC siap menyalurkan bantuan bagi masyarakat terdampak bencana,” ucapnya.
Ia menambahkan, bencana ini menjadi momentum untuk memperlihatkan kepedulian dan persaudaraan di tengah ujian.
“Longsor memang membawa duka, tapi juga memperlihatkan keindahan hati yang tergerak membantu dan keindahan persaudaraan yang tumbuh di tengah cobaan. Di saat bencana datang tanpa permisi, cinta kasih hadir tanpa batas,” tuturnya.
Melihat besarnya dampak bencana, pada Sabtu (8/11/2025), PMC bersama berbagai mitra kemanusiaan dan unsur media, seperti PWI Kota Bogor, PWI Kabupaten Bogor, SMSI Bogor Raya, dan PWI Peduli Sukabumi, kembali menyalurkan bantuan tahap dua. Aksi ini turut didukung oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, sektor swasta, dan lembaga kemanusiaan lainnya.
Bantuan yang dibawa mencakup bahan pangan, perlengkapan bayi dan perempuan, serta tenaga medis.
“PMC akan terus mencoba membantu masyarakat yang terdampak. Bantuan ini semoga bermanfaat dan masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan normal,” ujar Billy.
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan PMC dalam membantu masyarakat sekitar wilayah operasional.
Langkah kolaboratif ini menjadi implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang diadopsi oleh PMC dalam setiap aksi sosialnya. Melalui pendekatan tersebut, PMC berupaya memperkuat ketahanan sosial dan mempercepat pemulihan pascabencana di wilayah terdampak.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, bencana banjir dan longsor tersebut memengaruhi lebih dari 3.700 jiwa di tiga kecamatan. Sebanyak 37 warga terpaksa mengungsi, sementara ratusan rumah dan sejumlah fasilitas publik mengalami kerusakan. Beberapa jembatan utama di Desa Cikahuripan dan ruas Cempakaratu–Cipedes dilaporkan putus sehingga memutus akses antarwilayah.
Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana sejak 27 hingga 31 Oktober 2025. Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) bersama instansi terkait kini tengah melakukan perbaikan infrastruktur vital secara bertahap.
Selain dukungan logistik, Indonesia Care juga menyalurkan bantuan medis berupa vitamin, antibiotik, antihistamin, salep, dan obat-obatan penyakit kronis. Bantuan obat tambahan diberikan oleh dr. Suhendra, termasuk paracetamol, calortusin, arkavit, loperamide, dan CTM.
Tim gabungan yang dipimpin Mohammad Syahri atau akrab disapa Bang Choy, melakukan pelayanan kesehatan keliling bagi warga yang sulit mengakses posko utama. dr. Dindana Caesarea dan Indri Retno Putranti melakukan pemeriksaan langsung ke rumah warga, sementara dr. Dayang Indah Milennia Komalasari dan Faza Ahluna berjaga di pos utama.
“Bagi kami, kepedulian tidak mengenal cuaca, lokasi, dan jarak. Selama masih ada yang membutuhkan, kami akan datang dan berbuat semampu kami,” ujar Indri Retno Putranti, tenaga medis dari Indonesia Care.
“Dalam kondisi darurat seperti ini, masyarakat sering menunda berobat karena akses sulit. Kami berusaha memastikan setiap warga tetap mendapatkan layanan kesehatan yang layak,” tambah dr. Dindana Caesarea di sela kegiatan.
Aksi lintas lembaga ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan sosial dan ekonomi masyarakat Sukabumi pascabencana. [] Ricky
