BOGOR-KITA.com – Tak lama lagi Konferensi Tobacco Control Asia Pasifik akan digelar di Kota Bogor November mendatang. Konferensi ini sebagai tindaklanjut dari pertemuan Aliansi Wali Kota se-Asia Pasifik di Singapura beberapa waktu lalu. Ada beberapa agenda yang akan dibahas pada Konferensi yang akan terselenggara selama empat hari ini.
“Akan dibahas perkembangan pengendalian tembakau di Asia-Pasifik, komitmen wali kota terhadap penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) serta perkembangan packing rokok,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Rubaeah seusai audiensi dengan Wali Kota Bogor Bima Arya di ruang Paseban Punta, Balaikota Bogor, Senin (25/9/2017).
Ia menuturkan, packing rokok di beberapa negara sudah ada yang seratus persen mencantumkan bahaya rokok, hal ini belum dilakukan di Indonesia. Sehingga dari konferensi ini akan ada sharing terkait pengendalian tembakau dan KTR dari Wali Kota se-Asia Tenggara dan Wali Kota se-Indonesia untuk kemudian dikembangkan di masing-masing kota.
“Jadi jika ada kota yang belum mempunyai Perda (Peraturan Daerah) akan dibuat Perda, yang tingkat kepatuhannya masih rendah bisa naik tingkat kepatuhannya serta menyampaikan kepada presiden terkait kebijakan packing rokok, bea cukai dan pajak rokok,” terangnya.
Tak hanya itu, target harapan kedepan yang juga ingin dicapai Wali Kota Bogor yakni Kota Bogor menjadi ‘free smoke city’ dan ‘free smoke young generation’. Rubaeah mengakui target ini memang tidak mudah dan menjadi target jangka panjang dari Kota Bogor. Pasalnya, jika ingin mewujudkan ini dibutuhkan partisipasi dari masyarakat yang tidak hanya peduli terhadap dirinya sendiri tetapi juga kepada orang lain.
“Bebas asap rokok disini ya seluruh kota bebas asap rokok, jadi tidak ada lagi yang merokok, kalau mau merokok mungkin bisa ke luar kota,” katanya. []Admin
