Kota Bogor

Warga Kampung Saremped Terima Rumah Siap Huni Dari Kopsyah BMI

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Koperasi Syariah Banteng Mikro Indonesia (BMI) menyerahkan satu unit rumah gratis kepada warga Kampung Saremped RT03 RW10, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Rumah gratis untuk Entih (61) merupakan program Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) Kopsyah BMI yang ke-3 di Kota Bogor.

Penyerahan kunci rumah secara simbolis dilakukan Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah dengan didampingi Direktur Utama Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara. Acara penyerahan dihadiri Anggota DPRD Kota Bogor Lusiana Nurissiyadah, Camat Tanah Sareal Sahib Khan beserta jajaran Kelurahan Cibadak dan tokoh masyarakat setempat.

Kamaruddin Batubara mengatakan, Kopsyah BMI sampai saat ini di Kota Bogor telah memberikan 3 unit rumah gratis, 1 sanitasi makam (sanikam), 1 sanitasi dhuafa, 3 hampers marbot masjid, 3 santunan dhuafa dan 1 anak asuh yatim. “Kita juga memberikan santunan setiap bulan Rp 250 ribu – Rp 500 ribu per bulan,” ucap Kamaruddin, Kamis (27/10/2022).

Ia menjelaskan, bahwa rumah gratis di Kota Bogor ini bukan yang terakhir. Kegiatan sosial BMI hari ini termasuk amanah UU Perkoperasian Nomor 25 Tahun 1992.

“Tujuan ekonomi dan sosial menjadi tujuan koperasi dan ini tercantum di UU koperasi kita,” katanya.

“Bukan hanya berdasarkan undang-undang saja, secara syariah ada di QS Al Maidah ayat 2 yang mengharuskan kita harus menjalankan ajaran tolong-menolong,” tambah penulis Buku Model BMI Syariah ini.

Baca juga  6 Negara Bahas Sinergi Sastra dan Ilmu Komunikasi di Era Milenial di Kota Bogor

Di BMI, lanjut Kambara sapaan akrabnya, ada gerakan infak Rp 1.000,- per minggu. Di BMI juga ada gerakan wakaf Rp 2.000,- per minggu.

“Kita punya 9 ambulans gratis yang melayani anggota dan juga masyarakat yang membutuhkan, bensin, tol dan supirnya gratis ditanggung BMI,” tandasnya.

Dijelaskan Kambara, usaha Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI) yang memiliki Divisi Elektronik dan Toko Bangunan. Divisi inilah yang menyediakan material bangunan rumah gratis ini.

Ia menerangkan, bahwa Kopsyah BMI telah memberikan pembiayaan di Kecamatan Tanah Sareal Rp6,5 miliar, sementara simpanan Rp802 juta.

“Uang dari Tanah Sareal yang Rp802 juta tapi kita sudah menyalurkan Rp6,5 M. Berarti kurangnya diambil dari cabang lain,” terangnya

Ia mengajak semua yang hadir untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain. “Di Kopsyah BMI tidak hanya meminjam tetapi juga menyimpan, jadi simpan di BMI nanti kita salurkan ke tetangga-tetangga dekat. Kalau ada koperasi yang negatif bukan Koperasi BMI Grup. Dengan terus menyimpan di Kopsyah BMI kita akan bisa saling bantu dan saling memberikan manfaat,” tegasnya.

Ia meyakinkan bahwa Kopsyah BMI milik bersama dan harus dijaga bersama. Dengan konsep koperasi milik bersama ini, maka dalam pembiayaan berlaku tanpa jaminan dan bagi yang sedang mengalami kesulitan atau bencana pembiayaan dapat diputihkan.

Baca juga  Ini Komentar DPRD Soal Ganti Rugi Lahan Flyover Martadinata Belum Dibayar

Disamping itu, Kopsyah BMI banyak produk yang bisa membantu anggota dengan berbagai produk yang bisa digunakan dalam meningkatkan ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual.

“Bagi yang mau umroh bisa gunakan simpanan umroh dan jika kurang dengan pembiayaan umroh,” tandasnya.

Sementara itu, Lusiana Nurissiyadah menuturkan, dirinya sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Tanah Sareal mengucapkan terimakasih kepada Kopsyah BMI yang telah memberikan bantuan untuk rumah gratis yang ke-3 di Kota Bogor dan yang ke-385 rumah yang dibangun Kopsyah BMI.

“Ini sangat membantu (warga), kebetulan saya di komisi III terkait program RTLH (rumah tidak layak huni), ada juga bantuan Rutilahu dari provinsi dan BSPS (bantuan stimulan perumahan swadaya) dari APBN. Sekarang ada bantuan lagi dari koperasi, tentunya ini luar biasa karena satu rumah Rp55 juta. Kalau dari BSPS Rp20 juta, Rutilahu Rp17 juta dan RTLH tergantung kondisinya, ada Rp11 juta, ada yang Rp13 juta,” kata Lusi.

Politisi PKB ini mengungkapkan, dirinya melalui komisi III akan terus berupaya mendorong perbaikan RTLH yang ada di Kota Bogor. Tidak hanya dari sisi jumlah unit RTLH, namun alokasi anggaran untuk perbaikannya harus setara dengan program Rutilahu dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Baca juga  Program Kerja dan Kebijakan Pemkot Bogor Mengacu Pusat

“Untuk RTLH saat ini kita selalu melakukan perbaikan-perbaikan, kemarin ada yang diberikan Rp6 sampai 8 juta. Tapi saat ini kita men-support tidak hanya kuotanya saja, tapi dana ini bisa dipakai, jangan sampai kita memberikan bantuan tapi nggak bisa dipakai. Jadi tahun ini kita memberikan dorongan minimal sama dengan nilai Rutilahu, tapi memang ini tantangan karena banyak (RTLH),” ungkapnya.

Selain itu, komisi III juga mendorong kerjasama dengan Disperumkim dan DLH mengingat Kota Bogor harus ikut dalam program Kota Bersih, sehingga yang mendapatkan program RTLH harus bisa membangun untuk sanitasi.

Dalam kesempatan ini, ia menjelaskan, bahwa DPDR Kota Bogor sekarang tengah menggodok Raperda inisiatif perlindungan dan pencegahan dampak pinjaman online, rentenir dan bank keliling.

Ia menyebut, regulasi ini dibuat lantaran banyak warga yang terjebak dari pinjaman-pinjaman, bahkan hingga berujung perceraian dan ada juga yang harus menjual rumahnya.

“Jadi DPRD Kota Bogor membuat Raperda ini tentang pinjaman online dan koperasi legal. Kami perwakilan rakyat memgimbau kepada masyarakat untuk memilih yang benar-benar sehat, seperti contohnya koperasi syariah BMI ini. Dan dengan adanya BMI ini semoga kita bisa bersinergi dan bekerjasama sehingga masyarakat bisa menabung karena koperasi ini simpan pinjam,” pungkasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top