BOGOR-KITA.com – Puluhan warga Kampung Pasarean, Desa Pasarean, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mendadak lumpuh diduga terserang chikungunya. Penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Albhopictus ini menyerang balita, orang dewasa hingga lansia sejak dua bulan terakhir (Juni dan juli 2019).
Bidan Desa Pasarean Depi Alqorni membenarkan ada puluhan warga yang diduga terserang chikungunya. Dalam dua bulan terakhir, tercatat puluhan warga yang sudah menjalani pemeriksaan di posko darurat chikungunya.
“Sampai hari ini warga yang diduga terserang chikungunya masih terus berlangsung. Tadi juga ada empat orang yang datang ke posko untuk diperiksa,” kata Depi, Senin (8/7/2019).
Umumnya sambung Depi, warga mengalami demam dan nyeri sendi secara mendadak di sekujur tubuh. Infeksi virus ini menyerang warga secara bergantian. Setelah sejumlah penderita sembuh, tidak lama berselang muncul penderita baru.
“Bagi yang belum sembuh tapi bisa ke puskesmas di arahkan untuk ke sana, tapi kalau ada yang tidak bisa jalan didatangi ke rumahnya,” bebernya.
Namun sejauh ini, sebagian besar warga yang diduga terjangkit chikungunya kondisi kesehatannya sudah membaik. “Masih ada yang belum sembuh. Tapi sebagian sudah membaik,” ucap Depi.
Menurut dia, sejak chikungunya melanda Kampung Pasarean, Dinas Kesehatan telah dua kali melakukan pengasapan (fogging).
“Kita sudah dua kali lakukan fogging, dan kita juga terus sosialisasikan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah,” kata dia.
Kepala Bidang Pengendalian Dan Pemberantasan Penyakit (Kabid P2P) Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr. Agus Fauzi yang menemani Kepala Dinas saat meninjau langsung kelokasi menegaskan, jumlah keseluruhan warga Pasarean yang terindikasi terjangkit chikungunya sebanyak 68 orang.
“Kami sudah lakukan peninjauan kelapangan dan kejadian ini belum kami tetapkan pada kasus KLB atau kejadian luar biasa, mengingat belum adanya suspect,” tegasnya.
Wiwi Alwiah salah satu warga yang terjangkit chikungunya mengungkapkan, awalnya badan mengalami demam tinggi, kemudian diikuti rasa linu dan nyeri di seluruh persendian, selanjutnya beberapa bagian tubuh, seperti kaki dan tangan sulit di gerakan atau mengalami kelumpuhan mendadak.
Menurutnya, sudah hampir sepekan dirinya tidak bisa beraktivitas dengan normal akibat penyakit yang dideritanya itu. “Sekarang sudah mulai membaik setelah dikasih obat sama dokter,” tutur Wiwi. [] Admin/Pkr