BOGOR-KITA.com, BOGOR – Lima Kepala Daerah Bodebek meliputi Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi, terus mendesak pemerintah pusat untuk membatasi operasional kereta api listrik atau KRL.
Hal ini dikemukakan Bupati Bogor, yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Ade Yasin usai mengikuti rapat koordinasi virtual evaluasi PSBB dengan 5 kepala daerah di Bodebek bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Jumat (8/5/2020) sore.
“Bodebek telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun penularan masih terjadi. KRL dinilai menjadi tempat penularan. Terbukti, dari hasil tes swab di Stasiun Bogor, dari 325 yang dites swab, 3 di antaranya positif covid-19. Karena itu lima kepala daerah Bodebek terus mendorong pemerintah pusat memberikan solusi salah satunya membatasi operasional KRL,” kata Ade Yasin dalam keterangannya kepada wartawan melalui rekaman video.
Pembatasan atau penghentian sementara operasional kereta api sudah beberapa kali disampaikan oleh lima kepala daetah Bodebek kepada pemerintah pusat. Yang terakhir saat rapat evaluasi jelang perpanjangan PSBB.
Dalam rapat Jumat kemarin, lima kepala daerah Bodebek meminta dukungan Gubernur DKI Jakarta Anies Basweda dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil agar melakukan hal yang sama yakni mendesak pemerintah pusat membatasi operasioanl KRL.
“Mudah mudahan ketika kedua gubernur ikut menyampaikan surat atau pun dorongan, Kemenhub melakukan pembatasan moda transportasi seperti KRL,” kata Ade Yasin.
Sebagai informasi, total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Bodebek berdasarkan data-data resmi yang diolah BOGOR-KITA.com sampai tanggal 7 Mei 2020 adalah 931. Sedangkan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Jawa Barat secara keseluruhan menurut data pemerintah melalui situs covid19.go.id, pada hari yang sama adalah 1.381 orang.[] Hari
