BOGOR-KITA.com, BANDUNG – Sebanyak 11 laboratorium pengetesan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) belum berfungsi optimal. Kapasitasnya baru mencapai 60 persen.
Hal ini dikemukakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jabar Berli Hamdani di Kota Bandung, Selasa (12/5/2020).
Belum optimalnya laboratorium itu, menurut Berli disebabkan beberapa hal. Pertama, karena performa kit yang diperoleh tidak optimal, sehingga perlu dilakukan pengulangan pemeriksaan yang menghabiskan consumables dan memperpanjang waktu pengeluaran hasil.
Kemudian, proses verifikasi memakan waktu. Dikatakan, beberapa kali menerima kit PCR yang saat verifikasi hasilnya kurang baik, sehingga tidak bisa digunakan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Lalu, ekstraksi masih mengandalkan manual dengan SDM terbatas, dan membutuhkan supply bahan habis pakai yang mencukupi. Selain itu, kapasitas laboratorium yang baru dioperasikan, belum teridentifikasi.
Menurut Berli, jika 11 laboratorium itu sudah berfungsi optimal maka dapat melakukan pengetesan sebanyak 5.838 spesimen per hari. Saat ini kemampuan pengetesan per hari berada di angka 2.999 spesimen atau 60 persen dari total kapasitas.
“Yang dibutuhkan oleh semua laboratorium di Jabar adalah kesiapan reagensia, PCR-reagensia, ekstraksi-VTM-swab sticks secara penuh. Artinya, semua item tersebut harus ada dalam waktu yang bersamaan. Harus tepat waktu dan tepat jumlah per item,” imbuhnya.
Selain kesiapan alat tes PCR, kata Berli, Pemda Provinsi Jabar membutuhkan akses dari data online yang di submit oleh laboratorium di Jabar. Hal itu bertujuan untuk memudahkan Pemda Provinsi Jabar menindaklanjuti dan memonitor perkembangan COVID19.
“Untuk merangkum data hasil pengetesan di seluruh laboratorium, kami terus memperbaiki cara manual maupun Sistem Informasi Laboratorium (SIL),” kata Berli, dilansir dari Humas Pemprov Jabar.
Sebanyak 11 laboratorium itu yaitu LIPI, BB Vet Bogor, RS Cibinong, Citra Arafik, RS Hewan Cikole, Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon, RSUD Pelabuhanratu, RS Waled, Al-Ihsan yang bekerja sama dengan Unisba, Poltekes, dan RSP Karawang. Pemda Provinsi Jabar sudah memfasilitasi pelaksanaan visitasi kelayakan dan kesiapan ke-11 laboratorium satelit tersebut, serta keluarnya rekomendasi operasional ke Litbangkes Kemenkes.
Tes swab atau pengetesan COVID-19 dengan metode PCR secara masif dilakukan untuk menerapkan intervensi yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan, menyeimbangkan pengendalian pandemi dengan kebutuhan hidup dasar masyarakat Jabar yang menjalani PSBB. [] Admin