BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pengamat Politik dari DEEP Yusfitriadi menilai gebrakan Walikota Bogor Bima Arya buka-bukaan APBD 2020 sebagai bentuk pencitraan.
“Buka-bukaan itu sama sekali bukan hal yang istimewa. Saya melihatnya agenda tersebut lebih kepada politik pencitraan,” kata Yusfitriadi melalui WA kepada BOGOR-KITA.com, Rabu (18/12/2019) pagi.
Gebrakan buka-bukaan APBD 2020 yang disebut program BUKA (Bedah Anggaran Untuk Kita) Kota Bogor 2020 diluncurkan di IPB International Convention Center, Botani Square, Jalan Pajajaran, Selasa (17/12/2019).
Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto memuji gebfrakan itu.
“Peluncuran program BUKA (Bedah Anggaran Untuk Kita) Kota Bogor 2020 merupakan langkah yang cukup baik untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang transparan, partisipatif, akuntabel dan responsif,” kata Atang Trisnanto.
“Kami dari DPRD Kota Bogor, selama program dari pemerintah, anggaran dan sebagainya serta masukan dari masyarakat bagus kita akan dukung, sehingga anggaran ini bisa dirasakan seluruh komponen masyarakat Kota Bogor,” imbuh Atang
Namun bagi Yusfitriadi buka bukaan dalam prespektif transparansi dan akuntabilitas anggaran bukan masalah agenda seremonial namun sebuah proses.
“Transparansi dan akuntabilitas penganggaran dan penggunaan anggaran, cukup ditunjukan oleh sistem, progres setiap periodik dan terukur serta sistem pengawasan yang kuat,” katanya.
Seremonial buka bukaan, imbuhnya, sama sekali tidak ada jaminan dalam proses penggunaan anggaran bisa transparan, akuntabel dan terbebas dari pelaku korup. Karena urusan potensi perilaku korup bukan hanya terletak pada perencanaan dan penggunaan anggaran, tapi juga pada hal hal lain seperti perizinan, pembebasan lahan, pelaku pelaku investasi dan sebagainya.
“Terlebih pada sinkronisasi antara anggaran dan penggunaanya di lapangan. Bagaimana seremonial buka bukaan bisa menjadi terhindar dari perilaku korupsi,” kata Yusfitriadi. [] Hari